Manado, (AntaraSulut) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada "Annual International Conference on Islamic Studies" (AICIS) mengatakan, kerukunan antarumat beragama di Provinsi Sulut (Sulut) mencerminkan Indonesia.

"Indonesia mini ada di sini. Sikap toleransi dan tenggang rasa yang dimiliki masyarakat Nyiur Melambai memberi kekaguman bagi bangsa Indonesia terutama di bidang keagamaan," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Manado.

Menurut Saifuddin terselenggaranya AICIS merupakan sesuatu yang luar biasa bagi daerah Sulut yang mayoritas penduduk beragama nasrani (Kristen).

Hal itu menurut Saifuddin sejalan dengan semangat seorang pahlawan nasional asal daerah ini, Sam Ratulangi lewat filosofinya "manusia hidup untuk memanusiakan orang lain".

"Sungguh luar biasa deaerah yang dihuni 75 persen beragama Kristen namun bisa menjadi tuan rumah 15Th AICIS 2015 yang notabenenya adalah kegiatan umat Islam," katanya.

Sementara itu Wakil Gubernur Djouhari Kansil mengatakan, Provinsi Sulut banyak menggelar kegiatan yang berlabel keagamaan, dan dengan semboyan "Torang Samua Basudara" (kita semua bersaudara) telah memberi motivasi dan inspirasi seluruh warga sehingga kegiatan apapun yang digelar di daerah ini terus menuai sukses.

"Masyarakat mendukung dengan memberi kontribusi positif bagi kemajuan pembangunan daerah dan bangsa. Dan harmonisasi kehidupan masyarakat Sulut begitu terasa di tengah-tengah pluralitas (kemajemukan), baik dari sisi etnis, religi, budaya dan adat istiadat," katanya.

Realitas keberagaman ini, kata Wagub, disyukuri sebagai anugerah Tuhan sehingga memotivasi masyarakat hidup dalam persaudaraan yang rukun, damai, saling menghargai dan menghormati perbedaan.

"Kegiatan AICIS merupakan momentum yang tepat dan strategis mempresentasikan hasil-hasil kajian dan penelitian terbaru mencermati perkembangan pemikiran dan pengkajian Islam di Indonesia. Momentum ini sekaligus mewadahi kontribusi kajian Islam terhadap problem kemanusiaan yang dihadapi masyarakat dewasa ini," katanya.

AICIS ke 15 yang digelar di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara 3-6 September mengangkat tema "Harmony In Diversity, Promotion And Preventing Conflicts In Sosio-Religous Life", kata Wagub.***4***

(T.K011/B/I006/I006) 04-09-2015 14:47:13

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024