Manado, 18/8 (Antara) - Asisten Direktur Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Ignatius Adhi mengatakan Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara masih kekurangan bank.
"Sampai semester pertama tahun 2015, jumlah bank beraktivitas di Kabupaten Minahasa Tenggara baru sebanyak tiga bank dengan kantor layanan lima unit, belum sebanding dengan potensi daerah itu yang cukup besar," kata Ignatius di Manado, Selasa.
Ignatius mengatakan potensi usaha di Kabupaten Minahasa Tenggara cukup besar khususnya sektor pertanian, perkebunan maupun perikanan hingga usaha kecil lainnya.
Potensi ini, katanya, sebenarnya harus dimanfaatkan dengan baik oleh perbankan di Sulut untuk melakukan ekspansi kantor layanan di daerah tersebut.
Kabupaten Minahasa Tenggara terkenal dengan hasil kelapa, buah salak, gabah serta hasil perikanan yang sebenarnya sangat membutuhkan pembiayaan.
Hingga semester pertama tahun 2015, pembiayaan perbankan di Kabupaten Minahasa Tenggara baru mencapai Rp188,48 miliar atau mengalami penurunan sebesar 0,91 persen jika dibanding dengan bulan sebelumnya sebesar Rp190,22 miliar.
Dia mengatakan dari sisi penghimpunan dana juga mengalami penurunan dan dinilai masih sangat kecil.
"Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun oleh tiga bank di Kabupaten Minahasa Tenggara sebesar Rp18,55 miliar atau turun sebesar 8,48 persen jika dibandingkan bulan mei 2015 sebesar Rp20,27 miliar," jelasnya.
Yandri salah satu pelaku usaha di Kabupaten Minahasa Tenggara mengharapkan adanya pembiayaan lebih besar lagi di daerah tersebut.
"Masih banyak usaha kecil dan mikro yang sulit mendapatkan pembiayaan dari dunia perbankan," jelasnya.
Pihaknya berharap ke depan perbankan di Sulut akan lebih memperhatikan pembiayaan ke sektor produktif, kata Ignatius.***3***


Pewarta : Jootje Kumajas
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024