Den Haag, 27/7 (Antara/Xinhua-OANA) - Topan musim panas yang menerjang Belanda pada Sabtu (25/7) menewaskan satu orang, melukai beberapa orang lagi dan mengakibatkan kerusakan besar, terutama berupa pohon tumbang.
Di Wolfheze, dekat Arnhem, di Provinsi Gelderland, seorang pria tewas ketika satu pohon tumbang dan menimpa mobilny. Di Amsterdam, Rotterdam dan Apeldoorn, beberapa orang cedera tertimpa pohon yang tumbang.
Belanda menghadapi topan paling parah pada Juli sejak catatan pengukuran dimulai pada 1901, kata lembaga cuaca, dengan hembusan angin kadang-kala mencapai 110 hingga 120 kilometer per jam, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi. Topan tersebut juga berdampak pada lalu-lintas; pohon yang tumbang menghalangi jalan dan jalur kereta di kebanyakan bagian barat negeri itu.
Jalan raya antara Leiden dan Den Haag dilaporkan masih ditutup sampai setidaknya pukul 06.00 waktu setempat Ahad, sebab sangat banyak pohon tumbang ke jalan dan upaya pembersihan berlangsung sepanjang malam.
Provinsi Zeeland dan Belanda Selatan adalah yang pertama menghadapi topan tersebut, dan terutama di Den Haag dan sekitarnya topan sangat kencang, kata Xinhua.
Saat larut malam, topan itu meninggalkan Belanda melalui wilayah utara dan timur, dan Lembaga Meteorologi Kerajaan Belanda (KNMI) mencabu semua peringatan cuaca. Pada Sabtu pagi, KNMI mengeluarkan peringatan cuaca Kode Merah dan Kementerian Prasarana dan Lingkungan Hidup menyarankan warga agar tidak turun ke jalan.
Lalu-lintas udara juga dilaporkan mengalami gangguan akibat angin kencang, dan puluhan penerbangan dari dan ke Bandar Udara Schiphol, Amsterdam, ditunda atau dibatalkan. Satu pesawat Transavia, dengan Nomor Penerbangan 5068 dari Girona, Spanyol, mengalami gangguan dan akhirnya melakukan pendaratan darurat di Schiphol.