Manado (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Utara memaparkan capaian kinerja instansi tersebut selama tahun 2024.
Kepala BNNP Sulawesi Utara Brigjen Pol Pitra Ratulangi dalam pres release akhir tahun 2024, di Manado, Senin (23/12), mengatakan tugas pokok instansi tersebut dalam Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
"Berbagai program dilakukan dalam pencegahan, pemberantasan sampai dengan rehabilitasi,
semua ini tujuan untuk mengatasi semua permasalahan penyalahgunaan Narkotika di Sulut," katanya.
Pitra mengatakan selama tahun 2024 berbagai kegiatan telah dilaksanakan dalam upaya
pencegahan.
Kegiatan itu seperti melaksanakan diseminasi informasi tentang bahaya narkoba kepada masyarakat.
Pada kegiatan ini, personel BNNP maupun Badan Narkotika Nasional Kabupaten dan Kota (BNNK)
turun ke sekolah-sekolah kampus-kampus, kelompok masyarakat instansi pemerintah dalam memberikan diseminasi informasi tentang bahaya narkoba.
Kemudian diseminasi Informasi di media sosial.
Dari langkah dilakukan tersebut, hasil pendataan kita, secara umum diseminasi menjangkau sebanyak 1.905.601 masyarakat, baik masyarakat di dunia nyata maupun dunia maya atau netizen .
Kalau di dunia nyata kita turun ke sekolah, ke kampus, ke instansi pemerintah, di tengah-tengah masyarakat, kita menjangkau sebanyak 363.236 orang.
Sedangkan media sosial melalui dengan sebarkan lewat konten-konten menjangkau 1.541. 865 netizen selama tahun 2024.
"Jadi kalau kita total pesan -pesan tentang bahaya narkoba telah menjangkau 1.905.061 orang," katanya.
Kemudian, lanjut Pitra, melaksanakan pencegahan melalui tes urine untuk mendeteksi adanya penyalahgunaan narkoba di salah satu lokasi atau kelompok.
Selamat tahun 2024, tes urine telah menjangkau sekitar 1.333 orang dengan jumlah 31 kegiatan.
Kegiatan itu baik di dalam lingkungan pemerintahan, lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat atau lainnya.
Sementara untuk rehabilitasi, pada tahun 2024 BNNP Sulut jajaran menargetkan rehabilitasi terhadap 662 orang terkontaminasi narkoba.
Namun dalam pelaksanaannya tahun 2024 mencapai 983 orang, baik Manado, Sangihe, Bitung Kotamobagu, maupun dari daerah lainnya di Sulut.
Rehabilitasi tersebut dilaksanakan rawat jalan, inap, termasuk dengan intervensi berbasis masyarakat atau IBM, yang dilakukan agen-agen pemulihan yang berada di desa-desa tertentu.
Sementara pada bidang pemberantasan, pada tahun 2024 menargetkan 10 laporan kasus narkotika (LKN).
Pada tahun ini mencapai 11 LKN dengan 15 berkas dan 17 orang tersangka terdiri 14 pria dan tiga wanita.
"Sementara barang bukti diamankan ganja 710,03 gram dan sabu 7, 23 gram,"katanya.
Selain upaya-upaya tersebut, kata Pitra, kita juga melakukan penguatan -penguatan dengan instansi terkait diantaranya dengan RRI melalui penyebaran informasi bahaya narkoba.
Kemudian kerjasama dengan pihak Angkasa Pura, Pemerintah Provinsi Sulut dan Polda Sulut, dengan
melatih dan mengukuhkan Laskar Perangi Narkoba.
Tahun ini sebanyak 200 orang, yang diambil dari desa-desa yang kategori rawan narkoba.
Para LPN tersebut diberikan pengetahuan tentang bahaya narkoba sehingga mereka bisa melakukan upaya-upaya pencegahan, pemberantasan dengan memberikan dalam informasi kepada aparat terdekat,
"Serta melibatkan mereka menjadi agen-agen pemulihan dengan melaksanakan rehabilitasi, jika ada yang terkontaminasi penyalahgunaan narkoba di lingkungan mereka," katanya.
Pada saat tersebut, Pitra yang didampingi sejumlah pejabat utama BNNP Sulut juga menyampaikan sejumlah prestasi atau penghargaan yang diraih institusi tersebut baik dari BNN RI maupun dari Kementerian Keuangan.