Manado, 10/7 (Antara Sulut) - PT Jasa Raharja Sulawesi Utara (Sulut) menggelar apel siaga pelayanan pengamanan (Pam) Lebaran 2015, di Manado, Jumat.
Kepala PT Jasa Raharja Sulut Harwan Muldidarmawan mengatakan, untuk harus dapat menjamin terlaksananya tugas pokok Pam Lebaran tersebut.
"Untuk melakukan monitoring terhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) serta memantau korban Lakalantas yang dirawat di rumah sakit," kata Harwan.
Harwan Muldidarmawan menambakan, dapat melakukan koordinasi dengan mitra kerja dan mengambil langkah-langkah untuk melengkapi dokumen persyaratan guna mempercepat proses pembayaran santunan.
Selama periode Pam Lebaran tersebut, seluruh jajaran Jasa Raharja Sulut menggunakan pakaian operasi.
Petugas untuk selalu membuka jaringan komunikasi selama satu kali 24 jam.
"Telepon seluler harus dalam keadaan siap untuk dihubungi kapan saja guna peningkatan pelayanan," katanya.
Dia mengatakan, dapat melaporkan data kecelakaan selama periode H-7 hingga H+7 setiap hari.
Selama pelaksanaan tersebut untuk tetap melakukan pembayaran santunan.
Untuk korban kecelakaan meninggal yang terjadi H-7 sampai dengan hari H selambat-lambatnya tanggal 22 Juli 2015.
Sedangkan periode H+1 hingga H+7 selambat-lambatnya tanggal 29 Juli 2015.
"Petugas untuk dapat melakukan penerbitan surat jaminan secara konsisten, cepat dan tepat," kata Harwan.
Usai apel siaga itu Harwan Muldidarmawan memeriksa kesiapan sejumlah kendaraan operasional dimiliki persuhaan tersebut. @antarasulut.com
Kepala PT Jasa Raharja Sulut Harwan Muldidarmawan mengatakan, untuk harus dapat menjamin terlaksananya tugas pokok Pam Lebaran tersebut.
"Untuk melakukan monitoring terhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) serta memantau korban Lakalantas yang dirawat di rumah sakit," kata Harwan.
Harwan Muldidarmawan menambakan, dapat melakukan koordinasi dengan mitra kerja dan mengambil langkah-langkah untuk melengkapi dokumen persyaratan guna mempercepat proses pembayaran santunan.
Selama periode Pam Lebaran tersebut, seluruh jajaran Jasa Raharja Sulut menggunakan pakaian operasi.
Petugas untuk selalu membuka jaringan komunikasi selama satu kali 24 jam.
"Telepon seluler harus dalam keadaan siap untuk dihubungi kapan saja guna peningkatan pelayanan," katanya.
Dia mengatakan, dapat melaporkan data kecelakaan selama periode H-7 hingga H+7 setiap hari.
Selama pelaksanaan tersebut untuk tetap melakukan pembayaran santunan.
Untuk korban kecelakaan meninggal yang terjadi H-7 sampai dengan hari H selambat-lambatnya tanggal 22 Juli 2015.
Sedangkan periode H+1 hingga H+7 selambat-lambatnya tanggal 29 Juli 2015.
"Petugas untuk dapat melakukan penerbitan surat jaminan secara konsisten, cepat dan tepat," kata Harwan.
Usai apel siaga itu Harwan Muldidarmawan memeriksa kesiapan sejumlah kendaraan operasional dimiliki persuhaan tersebut. @antarasulut.com