Sydney, 7/7 (Antara/AFP) - Bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA), pada Selasa mempertahankan suku bunganya tak berubah pada 2,0 persen untuk bulan kedua berturut-turut, mengatakan kebijakan moneter akomodatif dibutuhkan karena pertumbuhan ekonomi lemah.

RBA telah memangkas suku bunga 250 basis poin sejak November 2011 untuk mendukung perekonomian yang bergantung pada sumber daya, karena mengalami penurunan tajam dalam investasi pertambangan setelah ledakan belum pernah terjadi sebelumnya yang telah membantu menghindari resesi selama lebih dari dua dekade.

Dalam sebuah pernyataan yang sebagian besar identik dengan bulan sebelumnya, Gubernur RBA Glenn Stevens mengatakan tepat untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah.

"Informasi tentang kondisi ekonomi dan keuangan yang akan diterima selama periode ke depan akan menginformasikan penilaian prospek dari dewan dan karenanya apakah sikap kebijakan saat ini akan menjadi yang paling efektif mendorong pertumbuhan berkelanjutan
dan inflasi yang konsisten dengan target," katanya dalam pernyataan.

         RBA terakhir memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin masing-masing pada Februari dan Mei.

         Stevens terus mendesak untuk nilai tukar lebih lemah meskipun  dolar Australia baru-baru ini turun terhadap mitra AS, karena investor mengoleksi mata uang "safe haven" seperti dolar karena keributan pasar di Yunani.

         "Depresiasi lebih lanjut tampaknya baik mungkin dan diperlukan, terutama mengingat penurunan yang signifikan dalam harga komoditas utama," katanya.

         Unit lokal hampir tidak bergerak karena keputusan RBA, dengan membeli mata uang 74,74 sen AS.

         "Ada perubahan yang sangat sedikit dalam pernyataan dan untuk saat ini, RBA memantau dan menunggu serta belum ada kebutuhan khusus untuk memandu pasar menjauh dari harapan mereka saat ini," penyiasat  senior National Australia Bank Emma Lawson mengatakan kepada AFP.

         "Mereka memantau dan melihat apa yang terjadi secara global tapi mereka sejauh ini tidak khawatir."
    Ekonomi Australia telah berkembang di bawah tren dalam beberapa bulan terakhir karena sektor non-pertambangan kesulitan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh industri sumber daya.

         Dunia usaha telah enggan untuk berinvestasi, sementara belanja pemerintah tetap lemah.

         Tingkat pengangguran telah naik lebih tinggi dan melayang di sekitar tertinggi satu dekade 6,0 persen, pertumbuhan upah telah melambat dan inflasi berada dalam kisaran target bank sentral 2,0-3,0 persen.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024