Minahasa Tenggara, 29/6 (Antara) - Nelayan Minahasa Tenggara Provinsi Sulut mulai merugi akibat tidak melaut disebabkan cuaca buruk dan gelombang tinggi melanda perairan di wilayah tersebut.

"Kami tak mau ambil resiko untuk melaut, meski akhirnya kami mulai merugi dan berkurangnya pendapatan akibat tak melaut, karena kondisi laut membahayakan," kata Abdul Malonto salah satu nelayan di Ratahan, Senin.

Dia dirinya bersama para nelayan lainnya sudah tak lagi melaut hampir dua pekan lamanya karena kondisi cuaca yang buruk.

"Ini sudah mau dua pekan kita tak melaut, memang juga kalau bulan Juni hingga Agustus tidak baik untuk melaut di wilayah perairan Minahasa tenggara, karena ombaknya sangat berbahaya," terang Abdul.

Kondisi ini pun menurutnya memaksa para nelayan mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka sehari-hari.

Bahkan diungkapkannya, ada sebagian nelayan terpaksa harus mengutang di warung atau kepada para pedagang.

"Kalau sudah begini biasanya kita kerja dikebun atau memperbaiki perahu dan jala. Untuk makan kita terpaksa mengutang dulu di warung, atau pinjam uang ke pedagang," katanya.

Sementara dari pantauan kemarin, puluhan perahu seperti katinting terlihat hanya ditambatkan dipinggiran pantai, sedangkan terlihat bersiap untuk melaut, hanyalah kapal besar jenis pajeko dan kapal tuna.

Julvan Bilahmar salah satu Nakoda kapal Tuna di pelabuhan Belang mengakui jika saat ini memang cuaca dalam kondisi buruk, meski sebagian kapal besar tetap melaut.

"Dari sini kita berangkat, dan apabila di laut kondisi membahayakan kita balik ketimbang harus mengambil resiko dan merugikan kita," ujarnya.

Sementara itu, pemerintah kabupaten Minahasa Tenggara melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), beberapa hari sebelumnya merilis kondisi cuaca yang diambil dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Hasil perkiraan cuaca dan tinggi gelombang perairan Minahasa Tenggara akan mencapai dua sampai tiga meter, dan kondisi cuaca buruk ini diperkirakan akan terjadi beberapa pekan kedepan.

"Kita menghimbau bagi para nelayan untuk jangan melaut dalam beberapa pekan ke depan. Kondisinya berbahaya," terang Kepala BPBD Minahasa Tenggara, Joppy Mokodaser di Ratahan.

Pewarta : Arthur Karinda
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024