Manado, 9/6 (AntaraSulut) - Lion Hotel dan Plaza Manado mempromosikan musik kolintang Minahasa Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sebagai salah satu kebudayaan daerah tersebut.

"Kami akan berusaha menghadirkan budaya daerah dalam setiap kesempatan kegiatan di Lion Hotel dan Plaza Manado," kata General Manager Lion Hotel dan Plaza Manado M Rahmat Billy, di Manado, Selasa.

Billy mengatakan pihaknya akan menghadirkan alat musik kolintang di lobby hotel untuk dinikmati para tamu dan masyarakat selama menikmati sarapan pagi.

"Kami berharap dengan musik kolintang dihadirkan di Lion hotel dan plaza maka kebudayaan Sulut akan semakin dikenal oleh dunia," katanya.

Dia mengatakan promosi ini akan kami lakukan di awal bulan Juli 2015, yang intinya untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat Sulut.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin selain memberikan pelayanan yang terbaik di hotel juga tidak lupa mempromosikan budaya daerah," jelasnya.

Musik kolintang merupakan alat musik khas dari Minahasa (Sulawesi Utara) yang mempunyai bahan dasar yaitu kayu yang jika dipukul dapat mengeluarkan bunyi yang cukup panjang dan dapat mencapai nada-nada tinggi maupun rendah seperti kayu telur, bandaran, wenang, kakinik atau sejenisnya (jenis kayu yang agak ringan tapi cukup padat dan serat kayunya tersusun sedemikian rupa membentuk garis-garis sejajar).

Kata Kolintang berasal dari bunyi�: Tong (nada rendah), Ting (nada tinggi) dan Tang (nada tengah). Dahulu Dalam bahasa daerah Minahasa untuk mengajak orang bermain kolintang: �Mari kita ber Tong Ting Tang� dengan ungkapan �Maimo Kumolintang� dan dari kebiasaan itulah muncul nama �Kolintang� untuk alat yang digunakan bermain.

Musik kolintang sebagai peninggalan produk seni musik tradisional yang unik untuk didengarkan dan berkembang sebagai sarana hiburan untuk dinikmati serta media penerapan pendidikan musik di Indonesia, khusunya di Kota Manado.***4***



(T.KR-NCY/B/G004/G004) 09-06-2015 23:24:59

Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024