Surabaya, (2/6) AntaraSulut - Seni budaya masyarakat kepulauan Nusa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, yang disebut Masamper dipentaskan di kota Surabaya dalam pergelaran Festival Masamper 2015 di balroom Hotel Oval Surabaya, Senin malam. Masamper adalah paduan suara dipadu tarian etnik oleh sekelompok orang, kesenian masyarakat di tiga kabupaten kepulauan Nusa Utara yang meliputi Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Kabupaten Sangihe, dan Kabupaten Talaud. Lima grup Masamper yaitu dari komunitas Sangihe Talaud Sitaro Samarinda Kalimantan Timur, Batam Kepulauan Riau, Bontang Kalimantan Timur, Bethlehem Jakarta, dan komunitas Nusa Utara di Yogyakarta tampil dalam pergelaran yang mengusung tema "Komas Peduli Budaya" ini. Lebih dari seribu orang memadati tempat pergelaran, menyaksikan pementasan kelima grup secara bergantian. Grup asal Yogyakarta tampil unik dengan menampilkan Masamper dalam langgam Jawa. Wakil Bupati Kepulauan Sitaro Siska Salindeho dalam sambutan pembukaan festival menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas penyelenggaraan festival bernuansa etnik Nusa Utara oleh masyarakat perantau di Surabaya yang mempertahankan jatidiri dan budaya tanah leluhurnya. "Di tengah gempuran pengaruh budaya lain di tanah rantau, masyarakat kepulauan di rantau berani menampilkan identitas tradisi budaya, sungguh membanggakan," kata Wabup Salindeho. Ia menyerukan kepada segenap warga Nusa Utara di rantau khususnya di Surabaya untuk terus berkiprah dan memberikan kontribusi bagi kemajuan daerah atau kota setempat. "Kami juga mengharapkan sumbangsih pemikiran, ide dan gagasan untuk membangun tanah leluhir kita, Sangihe, Talaud, dan Sitaro agar semakin maju," tandas Wabup. Festival ini digagas Badan Sosial Komolang Mutulung Ana u Sembau (BS Komas), organisasi sosial masyarakat perantau dari kepulauan Nusa Utara di kota Surabaya dalam rangka hari ulang tahun ke 50 tahun (Yubelium) organisasi ini. Ketua BS Komas, Semuel Wilhelmus mengatakan, kurun waktu 50 tahun organisasi ini berkiprah dalam sosial duka. Ke depan akan diperluas pada bidang pendidikan, kesehatan dan seni budaya.

Pewarta : Fidel Malumbot
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024