Manado (ANTARA) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara Gorontalo Maluku Utara (Sulutgomalut) Robert Sianipar mengatakan selama bulan inklusi keuangan (BIK) 2024, mampu mengedukasi sebanyak 16.210 orang agar lebih paham dengan jasa keuangan, di Provinsi Sulawesi Utara.
"Selama periode rangkaian BIK tahun 2024 di Provinsi Sulawesi Utara, sebanyak 85 kegiatan dengan total 16.210 peserta," kata Robert, di Manado, Senin.
Robert mengatakan melalui inklusi keuangan ini telah dibuka sebanyak 6.711 rekening tabungan dan kredit perbankan, 3.231 akun rekening pegadaian, 2.880 transaksi pasar modal, dan 1.030 polis asuransi.
Dia mengatakan pencapaian ini diharapkan akan terus meningkat sehingga mampu mewujudkan target inklusi keuangan sebesar 98 persen di 2045
Sementara itu, katanya, selama tahun 2024 OJK Sulutgomalut telah mengedukasi lebih dari 18.000 peserta di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara.
Selama pelaksanaan rangkaian kegiatan BIK tahun 2024, katanya, telah dilakukan beberapa kegiatan, seperti, edukasi keuangan berupa sosialisasi, pelatihan, bank goes to school/campus dan Training of Trainers, fasilitasi pemberian kredit/pembiayaan bagi masyarakat serta pelaku UMKM.
Kemudian, katanya, pameran produk dan/atau layanan jasa keuangan, pembukaan rekening, polis dan produk keuangan lainnya, kampanye dan publikasi program literasi, inklusi keuangan serta pelindungan konsumen secara masif; dan penjualan produk/layanan jasa keuangan berinsentif oleh LJK.
Pelaksanaan BIK tahun 2024 mengangkat tema “Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif” yang dimulai sejak bulan September melalui Road To BIK dan puncaknya di Oktober.
Pihaknya mengapresiasi yang setinggi-tingginya dan terima kasih kepada seluruh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dan pihak terkait yang telah berkontribusi aktif dalam rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) tahun 2024 khususnya di wilayah Sulawesi Utara.
"Kerja keras dan kolaborasi yang luar biasa ini tidak hanya berhasil membuka ribuan produk dan akses keuangan, tetapi juga memperkuat literasi keuangan bagi masyarakat.
Kondisi literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia jika dilihat dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2024, Tingkat Literasi di tahun 2023 sebesar 65,43 persen, sedangkan Tingkat Inklusi tahun 2023 sebesar 75,02 persen di tahun 2023.
Namun berdasarkan data tersebut, masih terdapat jarak antara tingkat literasi dan tingkat inklusi sebesar 9,59 persen di tahun 2023.
"Selama periode rangkaian BIK tahun 2024 di Provinsi Sulawesi Utara, sebanyak 85 kegiatan dengan total 16.210 peserta," kata Robert, di Manado, Senin.
Robert mengatakan melalui inklusi keuangan ini telah dibuka sebanyak 6.711 rekening tabungan dan kredit perbankan, 3.231 akun rekening pegadaian, 2.880 transaksi pasar modal, dan 1.030 polis asuransi.
Dia mengatakan pencapaian ini diharapkan akan terus meningkat sehingga mampu mewujudkan target inklusi keuangan sebesar 98 persen di 2045
Sementara itu, katanya, selama tahun 2024 OJK Sulutgomalut telah mengedukasi lebih dari 18.000 peserta di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara.
Selama pelaksanaan rangkaian kegiatan BIK tahun 2024, katanya, telah dilakukan beberapa kegiatan, seperti, edukasi keuangan berupa sosialisasi, pelatihan, bank goes to school/campus dan Training of Trainers, fasilitasi pemberian kredit/pembiayaan bagi masyarakat serta pelaku UMKM.
Kemudian, katanya, pameran produk dan/atau layanan jasa keuangan, pembukaan rekening, polis dan produk keuangan lainnya, kampanye dan publikasi program literasi, inklusi keuangan serta pelindungan konsumen secara masif; dan penjualan produk/layanan jasa keuangan berinsentif oleh LJK.
Pelaksanaan BIK tahun 2024 mengangkat tema “Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif” yang dimulai sejak bulan September melalui Road To BIK dan puncaknya di Oktober.
Pihaknya mengapresiasi yang setinggi-tingginya dan terima kasih kepada seluruh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dan pihak terkait yang telah berkontribusi aktif dalam rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) tahun 2024 khususnya di wilayah Sulawesi Utara.
"Kerja keras dan kolaborasi yang luar biasa ini tidak hanya berhasil membuka ribuan produk dan akses keuangan, tetapi juga memperkuat literasi keuangan bagi masyarakat.
Kondisi literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia jika dilihat dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2024, Tingkat Literasi di tahun 2023 sebesar 65,43 persen, sedangkan Tingkat Inklusi tahun 2023 sebesar 75,02 persen di tahun 2023.
Namun berdasarkan data tersebut, masih terdapat jarak antara tingkat literasi dan tingkat inklusi sebesar 9,59 persen di tahun 2023.