Ratahan, (ANTARA Sulut) - Adanya persoalan beras sintesis, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara (Mitra) Provinsi Sulut memintakan warganya mewaspadai persoalan tersebut.

"Meski di daerah kita belum ditemukannya kasus seperti ini, namun kami memintakan masyarakat agar dapat mewaspadainya," kata Kabag Perekonomian Setdakab Mitra Budi Raranta.

Budi menerangkan, beras yang beredar di pasaran memang bukan hanya berasal dari produksi petani Kabupaten Mitra.

“Beras yang ada di Mitra terdiri atas beras lokal petani Mitra, beras raskin yang didatangakan oleh Bulog, dan beras dari Bolmong yang didatangkan pedagang beras,” ungkapnya.

Menurutnya, adanya beras dari luar Mitra yang masuk ke daerah tersebut, karena belum adanya musim panen padi dari para petani.

“Ini karena di Mitra belum memasuki masa panen, sehingga produksi beras agak terbatas. Ini membuat para pedagang mendatangkan beras dari Bolmong untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ucap Budi.

Dia pun menjamin jika beras yang beredar, yang didatangkan ke Mitra tak tercampur dengan beras sintetis.

"Tetapi yang pasti tidak ada beras dari luar Sulut yang masuk di Mitra, sehingga kami bisa menjamin dan memastikan beras di Mitra aman dari bahan sintesis,” pungkasnya.

Pewarta : Arthur Karinda
Editor :
Copyright © ANTARA 2024