Tomohon,  (ANTARA Sulut) - Aktivitas warga Kelurahan Kinilow I, Kinilow dan Kakaskasen I, Kecamatan Tomohon Utara di Kota Tomohon di Provinsi Sulawesi Utara(Sulut) pascaerupsi Gunung Lokon, berlangsung normal.

Hingga pukul 23.20 WITA atau delapan jam setelah letusan, tidak terlihat konsentrasi warga di ruas jalan kelurahan, mereka hanya untuk sekadar bercengkerama membahas erupsi yang terjadi pukul 15.20 WITA, Rabu (20/5).

Kebanyakan warga mulai tertidur pulas, dan hanya ada beberapa warga yang nongkrong di pos keamanan lingkungan atau berjalan kaki pulang ke rumah usai bekerja seharian.

"Paling utama tetap bersiaga dan senantiasa mendengar informasi dari pemerintah kelurahan," kata Junike Agustin, warga Kelurahan Kinilow I.

Kalaupun ada instruksi untuk dievakuasi, kata dia, dirinya dan beberapa anggota keluarga akan mematuhinya, apalagi hal itu dilakukan untuk keselamatan jiwa.

Ruas jalan utama Tomohon-Manado yang melintas di tiga kelurahan yang masuk daerah rawan bencana tersebut mulai lengang, hanya satu atau dua kendaraan yang lalu lalang dari arah berlawanan.

"Pasti pemerintah kelurahan akan memberikan informasi bila terjadi peningkatan kegempaan. Saya masih melakukan aktivitas seperti biasa seperti mencangkul atau menyiangi tanaman setelah letusan," kata Frets, seorang petani holtikultura.

Pengamat Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen Ferry menjelaskan, pascaletusan status Gunung Lokon masih siaga pada level III dengan radius bahaya sejauh 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan

Pewarta : Oleh Karel A Polakitan
Editor : Guntur Bilulu
Copyright © ANTARA 2024