Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bolaang Mongondouw Selatan (Bolsel), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), memperkuat prestasi para siswa melalui Olimpiade Gerakan Memperkuat Prestasi Akademik Siswa Madrasah Bolsel (Gempasimbol) di daerah tersebut.
“Prestasi itu harus diawali dengan konsep pendekatan yang jelas," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bolsel Nasri Sakamole usai membuka Olimpiade Gempasimbol di Bolsel, Kamis.
Di hadapan seluruh peserta olimpiade dan tamu undangan, Nasri Sakamole mengatakan bahwa setiap prestasi itu bisa didapat melalui proses.
"Anak-anakku jangan pernah berhenti untuk belajar, jangan pernah berhenti untuk melatih, kali ini kalian ikut, kemudian tidak juara, jangan patah semangat, ikuti terus, latih terus kompetensi dalam diri, berproseslah, karena ujung dari sebuah proses adalah prestasi,” ungkapnya.
Gempasimbol ini, katanya, bukan hanya sebuah kegiatan yang hanya ikut-ikutan, namun disusun secara sistematis dari mulai perencanaannya, pelaksanaannya, evaluasinya, dan rencana tindak lanjutnya.
Dia menjelaskan bahwa Gempasimbol ini merupakan pendekatan baru atau modeling baru untuk meraih sebuah prestasi, dengan harapan program Gempasimbol ini bisa terus berlanjut dan bisa menjadi program atau produk Bolaang Mongondow Selatan di dunia pendidikan.
Untuk mendukung program ini, katanya, dibuatkan aplikasi khusus yang dirancang oleh Tim Pendidikan Islam, dimana setiap peserta yang bersuara atau berkomunikasi dengan temannya dapat terekam dan aplikasi secara otomatis akan tertutup.
Aplikasi ini juga didukung dengan vitur kamera, sehingga dapat menghindari kecurangan yang terjadi atau adanya pihak lain yang mengerjakan soal, adapun mata pelajaran yang diperlombakan kali ini adalah matematika.
“Tidak ada yang bisa dibanggakan oleh seorang pimpinan, seorang guru jika anda hanya bekerja biasa-biasa saja, semua orang bisa menempati posisi anda jika hanya sekedar kerja biasa," katanya.
Akan tetapi, lanjutnya, pemimpin yang membanggakan adalah yang dapat meninggalkan prestasi, ubah pola berfikir, sehingga di waktu yang akan datang madrasah dan sekolah bisa melahirkan para juara sejati yang tidak bisa terkalahkan.
“Prestasi itu harus diawali dengan konsep pendekatan yang jelas," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bolsel Nasri Sakamole usai membuka Olimpiade Gempasimbol di Bolsel, Kamis.
Di hadapan seluruh peserta olimpiade dan tamu undangan, Nasri Sakamole mengatakan bahwa setiap prestasi itu bisa didapat melalui proses.
"Anak-anakku jangan pernah berhenti untuk belajar, jangan pernah berhenti untuk melatih, kali ini kalian ikut, kemudian tidak juara, jangan patah semangat, ikuti terus, latih terus kompetensi dalam diri, berproseslah, karena ujung dari sebuah proses adalah prestasi,” ungkapnya.
Gempasimbol ini, katanya, bukan hanya sebuah kegiatan yang hanya ikut-ikutan, namun disusun secara sistematis dari mulai perencanaannya, pelaksanaannya, evaluasinya, dan rencana tindak lanjutnya.
Dia menjelaskan bahwa Gempasimbol ini merupakan pendekatan baru atau modeling baru untuk meraih sebuah prestasi, dengan harapan program Gempasimbol ini bisa terus berlanjut dan bisa menjadi program atau produk Bolaang Mongondow Selatan di dunia pendidikan.
Untuk mendukung program ini, katanya, dibuatkan aplikasi khusus yang dirancang oleh Tim Pendidikan Islam, dimana setiap peserta yang bersuara atau berkomunikasi dengan temannya dapat terekam dan aplikasi secara otomatis akan tertutup.
Aplikasi ini juga didukung dengan vitur kamera, sehingga dapat menghindari kecurangan yang terjadi atau adanya pihak lain yang mengerjakan soal, adapun mata pelajaran yang diperlombakan kali ini adalah matematika.
“Tidak ada yang bisa dibanggakan oleh seorang pimpinan, seorang guru jika anda hanya bekerja biasa-biasa saja, semua orang bisa menempati posisi anda jika hanya sekedar kerja biasa," katanya.
Akan tetapi, lanjutnya, pemimpin yang membanggakan adalah yang dapat meninggalkan prestasi, ubah pola berfikir, sehingga di waktu yang akan datang madrasah dan sekolah bisa melahirkan para juara sejati yang tidak bisa terkalahkan.