Manado (ANTARA) - Penyuluh Agama Katolik Kementerian Agama (Kemenag) Manado Richard A C J Lumi mempersiapkan mental anak dan remaja dalam menerima Sakramen Tobat, di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Persiapan ini dengan melakukan pembinaan bagi anak dan remaja calon penerima Sakramen Krisma di Wisma Montini, Paroki Hati Tersuci Maria Katedral Manado," kata Richard di Manado, Kamis.
Dia mengatakan kegiatan ini mengusung tema "Persiapan Batin: Sakramen Tobat untuk Persiapan Sakramen Krisma," yang menekankan pentingnya mempersiapkan hati dan jiwa melalui Sakramen Tobat sebelum menerima Krisma.
Pembinaan tersebut dihadiri oleh 200 peserta yang terdiri atas anak-anak dan remaja, yang antusias mengikuti setiap sesi.
Materi yang disampaikan berfokus pada langkah-langkah Sakramen Tobat, seperti pemeriksaan batin, penyesalan yang tulus, pengakuan dosa, dan penitensi.
Richard Lumi menjelaskan bahwa Sakramen Tobat adalah fondasi penting untuk memurnikan hati dan mempersiapkan diri menerima rahmat Roh Kudus dalam Krisma.
Selain penjelasan teoritis, sesi pembinaan juga diisi dengan kegiatan refleksi rohani, dimana para peserta diajak untuk merenungkan kehidupan mereka dan melakukan pemeriksaan batin sebagai persiapan untuk pengakuan dosa.
Kegiatan ini bertujuan agar para calon penerima Sakramen Krisma dapat menjalani kehidupan dengan iman yang lebih kuat dan hati yang lebih terbuka terhadap bimbingan Roh Kudus.
Ia berharap melalui pembinaan ini, para peserta dapat lebih memahami dan menghayati makna penting dari Sakramen Tobat dan Krisma dalam kehidupan iman mereka.
"Dengan persiapan batin yang matang, mereka diharapkan menjadi pribadi yang siap melayani gereja dan masyarakat dengan penuh kasih dan tanggung jawab," ucapnya.
"Persiapan ini dengan melakukan pembinaan bagi anak dan remaja calon penerima Sakramen Krisma di Wisma Montini, Paroki Hati Tersuci Maria Katedral Manado," kata Richard di Manado, Kamis.
Dia mengatakan kegiatan ini mengusung tema "Persiapan Batin: Sakramen Tobat untuk Persiapan Sakramen Krisma," yang menekankan pentingnya mempersiapkan hati dan jiwa melalui Sakramen Tobat sebelum menerima Krisma.
Pembinaan tersebut dihadiri oleh 200 peserta yang terdiri atas anak-anak dan remaja, yang antusias mengikuti setiap sesi.
Materi yang disampaikan berfokus pada langkah-langkah Sakramen Tobat, seperti pemeriksaan batin, penyesalan yang tulus, pengakuan dosa, dan penitensi.
Richard Lumi menjelaskan bahwa Sakramen Tobat adalah fondasi penting untuk memurnikan hati dan mempersiapkan diri menerima rahmat Roh Kudus dalam Krisma.
Selain penjelasan teoritis, sesi pembinaan juga diisi dengan kegiatan refleksi rohani, dimana para peserta diajak untuk merenungkan kehidupan mereka dan melakukan pemeriksaan batin sebagai persiapan untuk pengakuan dosa.
Kegiatan ini bertujuan agar para calon penerima Sakramen Krisma dapat menjalani kehidupan dengan iman yang lebih kuat dan hati yang lebih terbuka terhadap bimbingan Roh Kudus.
Ia berharap melalui pembinaan ini, para peserta dapat lebih memahami dan menghayati makna penting dari Sakramen Tobat dan Krisma dalam kehidupan iman mereka.
"Dengan persiapan batin yang matang, mereka diharapkan menjadi pribadi yang siap melayani gereja dan masyarakat dengan penuh kasih dan tanggung jawab," ucapnya.