Manado,  (ANTARA Sulut) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI), Irman Gusman mengatakan, akan memanggil Dirut PT Pertamina untuk membahas kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) daerah kepulauan di Sulawesi Utara (Sulut).

"Sekembali dari Manado saya akan segera memanggil Dirut PT Pertamina terkait minimnya ketersediaan SPBU di daerah Kepulauan Nusa Utara Sulut, "kata Gusman dikutip Kabag Humas Setda Provinsi Sulut Jahja Rondonuwu, di Manado, Senin.

Irman Gusman bersama sejumlah anggota DPD-RI daerah pemilihan Provinsi Sulut, Benny Ramdani, Maya Rumantir, Fabian Sarundajang, Putri Baramuli, melakukan kujungan kerja beberapa hari di daerah "Nyiur Melambai".

Ketua DPD-RI mengatakan hal itu ketika mendapat laporan Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry mengenai kondisi terkini soal pendistribusian BBM di daerah kepulauan Nustar terletak di daerah perbatasan dengan negara tetannga Filipina.

"Saya sudah berkali-kali minta agar Pertamina dapat membangun SPBU di Nustar untuk mengatasi kurangnya stok BBM di sana, namun Pertamina berdalih tidak membangun SPBU tapi hanya mengisi BBM," ujar Sarundajang.

Salah satu Gubernur terbaik di Indonesia itu mengaku prihatin karena rakyat kepulauan sering mengalami kelangkaan BBM.

Disisi lain rakyat, khususnya nelayan sangat membutuhkan BBM baik solar maupun premium untuk melaut. Kalaupun ada harganya sangat mahal, kata Sarundajang.

Agar pendistribusian berjalan lancar, Gubernur Sarundajang memohon bantuan pemerintah pusat melalui Ketua DPD-RI untuk membangun SPBU di Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kabupaten Kepulauan Sitaro.

"Baru di Tahuna memiliki SPBU, sementara Talaud dan Sitaro belum ada" kata Gubernur Sarundajang, dikutip Humas Rondonuwu selaku jubir Pemprov Sulut.

Pewarta : Oleh Jootje Kumajas
Editor : Guntur Bilulu
Copyright © ANTARA 2024