Manado (ANTARA) -
lJaminan kesehatan merupakan kebutuhan penting bagi setiap individu untuk menghadapi kemungkinan sakit atau situasi tak terduga. Sajar M. Yabu (61), misalkan, seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah dan mantan guru di SD Negeri 1 Luwuk, telah memastikan dirinya dan keluarganya terlindungi oleh jaminan kesehatan sejak lama.
 
"Dulu, sebelum adanya BPJS Kesehatan, saya sudah terdaftar di PT. Askes (Persero) yang kemudian pada 2014 berubah menjadi BPJS Kesehatan. Sejak dulu, saya selalu berusaha memastikan agar saya dan keluarga memiliki asuransi kesehatan. Hadirnya BPJS Kesehatan memberikan saya rasa aman, terutama untuk keluarga saya," ungkap Sajar.
 
Sajar telah berobat di dua puskesmas, yakni Puskesmas Simpong dan Puskesmas Kampung Baru. Menurut dia, pelayanan yang diberikan di kedua puskesmas tersebut sama baiknya tanpa ada perbedaan dalam segi pelayanan dan pengobatan, meskipun banyak isu yang mengatakan terdapat perbedaan pelayanan untuk pasien pengguna BPJS Kesehatan.
 
"Banyak orang mengatakan jika berobat menggunakan BPJS Kesehatan itu tidak dilayani dengan baik. Namun, saya sudah pernah berobat di dua puskesmas berbeda, yakni Puskesmas Simpong dan Puskesmas Kampung Baru. Pelayanan yang saya terima sama baiknya, tidak ada diskriminasi pelayanan yang saya rasakan," jelas Sajar.
 
Saat ini, Sajar rutin melakukan kontrol jantung di Puskesmas Kampung Baru karena mengalami masalah jantung yang sering berdebar tidak beraturan sehingga mengakibatkan sesak napas.
 
"Di Puskesmas Kampung Baru, saya biasa kontrol jantung setiap tiga bulan sekali. Pelayanan yang diberikan sangat baik, dan dokternya sangat ramah. Saya selalu diberi penjelasan mengenai tips dan cara menjaga kondisi saya saat ini," tambah Sajar.
 
Selain pelayanan di fasilitas kesehatan, Sajar juga berbagi pengalamannya berkunjung ke Kantor BPJS Kesehatan dan memuji pelayanan yang diberikan selama ini.
 
"Saya sudah tiga kali datang ke kantor BPJS Kesehatan Luwuk untuk mengurus keperluan. Dua kali untuk pendaftaran anak saya, dan kali ini untuk menonaktifan orang tua saya yang baru saja meninggal dunia agar tidak tertagih lagi di bulan berikutnya," ujar Sajar.
 
Selama tiga kali pengalaman berkunjung ke kantor BPJS Kesehatan, Sajar selalu mendapatkan pelayanan yang luar biasa. Menurut dia, para petugas yang hadir di sana sangat ramah sehingga membuat para tamu yang hadir di sana sangat merasa nyaman.
 
"Satpamnya sangat ramah ketika menyapa, dan petugas pelayanannya sangat baik ketika memberikan penjelasan. Meskipun petugasnya ada yang berganti dengan yang baru, pelayanannya tetap sama baiknya. Menurut saya, standarisasi pelayanan BPJS Kesehatan sangat baik dan harapannya bisa terus dipertahankan," kata Sajar menjelaskan.
 
Sajar juga menambahkan bahwa selama masa pensiunnya, ia semakin menyadari pentingnya jaminan kesehatan, terutama ketika kondisi kesehatannya membutuhkan perhatian lebih. 
 
Sebagai pensiunan, dirinya mengaku hingga saat ini sudah tidak lagi memiliki penghasilan tetap seperti dulu. Namun, dengan BPJS Kesehatan, Sajar tidak perlu khawatir tentang biaya pengobatan.
 
"Ini sangat membantu, terutama bagi keluarga saya," ujar Sajar.
 
Kehadiran BPJS Kesehatan tidak hanya memberikan perlindungan finansial tetapi juga ketenangan pikiran bagi Sajar dan keluarganya. 
 
Dengan berbagai pengalaman positif yang dirasakannya, Sajar berharap agar masyarakat luas bisa lebih memahami dan memanfaatkan program jaminan kesehatan ini.
 
"Saya harap lebih banyak orang yang sadar akan pentingnya memiliki jaminan kesehatan. BPJS Kesehatan telah banyak membantu saya dan keluarga, dan saya yakin ini juga bisa membantu banyak orang lain," tutup Sajar.
 
Cerita Sajar M. Yabu adalah salah satu dari banyak kisah sukses yang menunjukkan betapa pentingnya jaminan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. 
 
Dengan adanya BPJS Kesehatan, masyarakat dapat merasa lebih tenang dan terlindungi dalam menghadapi berbagai situasi kesehatan yang tidak terduga. Ini adalah bukti nyata bahwa jaminan kesehatan adalah investasi penting bagi setiap individu dan keluarga

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024