Manado (ANTARA) - Kakanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Utara Ulyas Taha mengatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) berperan penting dalam mewujudkan toleransi kerukunan umat beragama di daerah tersebut.
"Sulut selama ini mendapatkan nilai baik dalam toleransi kerukunan umat beragama adalah tak lepas dari peran besar MUI," kata Ulyas dalam kegiatan Monitoring Evaluasi MUI Sulut, di Manado, Jumat.
Dia mengatakan Ketua Umum MUI Sulut KH Abdul Wahab Abdul Ghafur banyak membawa nilai positif yang dikembangkan dalam kehidupan keislaman Sulawesi Utara, sehingga menciptakan Islam yang Moderat, Islam Wasathiyah, kalau dalam bahasa Nahdhatul Ulama Islam Nusantara dan Muhammadiyah dengan istilah Islam berkemajuan.
Mantan Kakanwil Kemenag Sulteng ini berharap agar MUI dapat meningkatkan terus menerus perannya.
"Apabila masih ada MUI di kabupaten dan kota yang masih "tidur" ayo bangkit bersama, untuk memajukan umat," katanya.
MUI adalah kumpulan ulama, Umara dan ilmuwan, tidak boleh menjadi organisasi papan nama," kata Kakanwil.
Ia berharap setelah dilaksanakan monitoring evaluasi oleh Ketua MUI Pusat dan timnya, MUI Sulut akan maju menjadi lebih baik lagi.
Harapannya, Monev adalah program pengembangan yang melibatkan seluruh pengurus bahkan utusan MUI kabupaten dan kota yang juga hadir menjadi peserta, untuk itu momen ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar ke depan MUI Sulut akan lebih maju dan menjadi lebih baik lagi.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih atas kesempatan untuk duduk bersama para alim ulama, zuama dan cendekiawan Islam di Sulawesi Utara. Tak lupa kami ucapkan selamat datang Ibu Prof Amany di Sulawesi Utara, daerah nyiur melambai yg terkenal dengan laboratorium kerukunan," kata Kakanwil.
Ketua Umum MUI Sulut KH Abdul Wahab Abdul Ghafur mengatakan selama ini dirinya bersama seluruh jajaran telah berupaya maksimal untuk menjalankan amanah umat dalam berbagai bentuk program kerja.
"Tidak mudah memang, tetapi dengan dukungan dari berbagai pihak, Alhamdulillah MUI telah hadir memberikan pelayanan keumatan dengan dukungan pemerintah provinsi," kata Abdul yang juga sebagai staf khusus Gubernur bidang agama ini.
Ketua MUI Pusat Prof Dr Amany Lubis yang hadir khusus di Manado untuk melakukan monitoring evaluasi bersama tim.
"Sulut selama ini mendapatkan nilai baik dalam toleransi kerukunan umat beragama adalah tak lepas dari peran besar MUI," kata Ulyas dalam kegiatan Monitoring Evaluasi MUI Sulut, di Manado, Jumat.
Dia mengatakan Ketua Umum MUI Sulut KH Abdul Wahab Abdul Ghafur banyak membawa nilai positif yang dikembangkan dalam kehidupan keislaman Sulawesi Utara, sehingga menciptakan Islam yang Moderat, Islam Wasathiyah, kalau dalam bahasa Nahdhatul Ulama Islam Nusantara dan Muhammadiyah dengan istilah Islam berkemajuan.
Mantan Kakanwil Kemenag Sulteng ini berharap agar MUI dapat meningkatkan terus menerus perannya.
"Apabila masih ada MUI di kabupaten dan kota yang masih "tidur" ayo bangkit bersama, untuk memajukan umat," katanya.
MUI adalah kumpulan ulama, Umara dan ilmuwan, tidak boleh menjadi organisasi papan nama," kata Kakanwil.
Ia berharap setelah dilaksanakan monitoring evaluasi oleh Ketua MUI Pusat dan timnya, MUI Sulut akan maju menjadi lebih baik lagi.
Harapannya, Monev adalah program pengembangan yang melibatkan seluruh pengurus bahkan utusan MUI kabupaten dan kota yang juga hadir menjadi peserta, untuk itu momen ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar ke depan MUI Sulut akan lebih maju dan menjadi lebih baik lagi.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih atas kesempatan untuk duduk bersama para alim ulama, zuama dan cendekiawan Islam di Sulawesi Utara. Tak lupa kami ucapkan selamat datang Ibu Prof Amany di Sulawesi Utara, daerah nyiur melambai yg terkenal dengan laboratorium kerukunan," kata Kakanwil.
Ketua Umum MUI Sulut KH Abdul Wahab Abdul Ghafur mengatakan selama ini dirinya bersama seluruh jajaran telah berupaya maksimal untuk menjalankan amanah umat dalam berbagai bentuk program kerja.
"Tidak mudah memang, tetapi dengan dukungan dari berbagai pihak, Alhamdulillah MUI telah hadir memberikan pelayanan keumatan dengan dukungan pemerintah provinsi," kata Abdul yang juga sebagai staf khusus Gubernur bidang agama ini.
Ketua MUI Pusat Prof Dr Amany Lubis yang hadir khusus di Manado untuk melakukan monitoring evaluasi bersama tim.