Manado (ANTARA) - Bank Negara Indonesia (BNI) menjemput bola dalam mengedukasi para siswa dan mahasiswa agar semakin paham dengan industri jasa keuangan di Sulawesi Utara.
"Kami telah membentuk tim untuk melakukan edukasi layanan perbankan di sekolah-sekolah maupun universitas di Sulut," kata Pemimpin BNI Wilayah 11 (Suluttenggomalut) Lodewyck ZS Pattihahuan, di Manado, Rabu.
Lodewyck mengatakan selain memberikan edukasi, pihaknya juga mengajak siswa dan mahasiswa di Sulut untuk gemar menabung, sehingga banyak dari mereka yang teredukasi dan mau membuka rekening tabungan di BNI.
"Ini menjadi sasaran kami dalam mendukung bulan inklusi keuangan (BIK) 2024 di Sulut, dengan meningkatkan pembukaan rekening baru sejak usia dini," katanya.
Ia mengatakan dengan begitu, setelah para siswa dan mahasiswa ini memasuki dunia kerja, tidak akan bingung lagi dengan produk perbankan, dan yang terpenting, tidak mudah tertipu dengan investasi bodong.
Kepala OJK Sulutgomalut Robert Sianipar mengatakan pihaknya mengharapkan dukungan semua lembaga jasa keuangan di Sulut agar target inklusi keuangan sebesar 95 persen di tahun 2029 bisa tercapai.
Robert mengatakan pihaknya yakin semua perbankan maupun jasa keuangan non bank telah mengeluarkan semua produk terbaiknya untuk menarik masyarakat membuka rekening.
Di sepanjang dua bulan ini, yakni September dan Oktober, semua perbankan dan jasa keuangan lainnya, diharapkan mendukung kegiatan BIK ini, dengan memberikan berbagai produk yang menarik dan sejumlah insentif, sehingga bisa menarik masyarakat.
"Kami telah membentuk tim untuk melakukan edukasi layanan perbankan di sekolah-sekolah maupun universitas di Sulut," kata Pemimpin BNI Wilayah 11 (Suluttenggomalut) Lodewyck ZS Pattihahuan, di Manado, Rabu.
Lodewyck mengatakan selain memberikan edukasi, pihaknya juga mengajak siswa dan mahasiswa di Sulut untuk gemar menabung, sehingga banyak dari mereka yang teredukasi dan mau membuka rekening tabungan di BNI.
"Ini menjadi sasaran kami dalam mendukung bulan inklusi keuangan (BIK) 2024 di Sulut, dengan meningkatkan pembukaan rekening baru sejak usia dini," katanya.
Ia mengatakan dengan begitu, setelah para siswa dan mahasiswa ini memasuki dunia kerja, tidak akan bingung lagi dengan produk perbankan, dan yang terpenting, tidak mudah tertipu dengan investasi bodong.
Kepala OJK Sulutgomalut Robert Sianipar mengatakan pihaknya mengharapkan dukungan semua lembaga jasa keuangan di Sulut agar target inklusi keuangan sebesar 95 persen di tahun 2029 bisa tercapai.
Robert mengatakan pihaknya yakin semua perbankan maupun jasa keuangan non bank telah mengeluarkan semua produk terbaiknya untuk menarik masyarakat membuka rekening.
Di sepanjang dua bulan ini, yakni September dan Oktober, semua perbankan dan jasa keuangan lainnya, diharapkan mendukung kegiatan BIK ini, dengan memberikan berbagai produk yang menarik dan sejumlah insentif, sehingga bisa menarik masyarakat.