Jakarta (ANTARA) -
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Organisasi Lintas Agama dan Paus Fransiskus deklarasi Jakarta-Vatikan
Organisasi Pemuda Lintas Agama bersama Paus Fransiskus menandatangani 'Deklarasi Jakarta - Vatikan' yang dilakukan di Paul VI Audience Hall.
Penandatangan deklarasi tersebut dilaksanakan Ketua Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma, Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin dan organisasi kepemudaan lintas agama, GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia), PP Pemuda Muhammadiyah, dan Pemuda Hindu (Paradah) di Paul VI Audience Hall, Vatikan, Roma, Italia pada Rabu.
"Beliau sangat menghormati Indonesia, Pancasila, bahkan berkenan untuk menandatangani Deklarasi Jakarta-Vatikan yang digagas anak-anak muda lintas agama Indonesia," kata Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Stefanus Gusma bersama organisasi lainnya berkomitmen untuk menjalankan deklarasi Jakarta-Vatikan tersebut.
"Dengan penandatanganan deklarasi ini, kami Pemuda Katolik dan rekan-rekan lain tentu komitmen menjalankan deklarasi setibanya di Indonesia," kata Gusma.
Adapun deklarasi Jakarta-Vatikan bertema "Keadilan dan Perdamaian untuk Dunia", pertama menjadi generasi muda Indonesia yang selalu mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai energi positif bagi peradaban dunia.
Kedua, mengajak kaum muda sedunia untuk membangun masyarakat dunia yang berpegang teguh pada prinsip toleransi, solidaritas, dan gotong royong.
Ketiga, mendukung dan menyebarluaskan pandangan dan nilai-nilai yang tertuang dalam Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Kehidupan Bersama (Dokumen Abu Dhabi) untuk mewujudkan keadilan dan perdamaian dunia.
Deklarasi itu ditandatangani oleh, Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin, Ketua Umum PP Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla, Ketua Umum DPP GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat, Ketua Umum DPN Peradah Indonesia I Gede Ariawan, dan Ketua Umum Gema Khonghucu Kris Tan.
Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Indonesia pada 3 September 2024 siang. Lalu, keesokan harinya atau pada 4 September 2024, pemimpin umat Katolik tersebut dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.
Kemudian, pada 5 September 2024, Paus Fransiskus dijadwalkan menghadiri pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta, dan dilanjutkan pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi Paus Fransiskus dalam rangkaian kunjungannya pada September 2024. Setelah Indonesia, Sri Paus dijadwalkan berkunjung ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
"Beliau sangat menghormati Indonesia, Pancasila, bahkan berkenan untuk menandatangani Deklarasi Jakarta-Vatikan yang digagas anak-anak muda lintas agama Indonesia," kata Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Stefanus Gusma bersama organisasi lainnya berkomitmen untuk menjalankan deklarasi Jakarta-Vatikan tersebut.
"Dengan penandatanganan deklarasi ini, kami Pemuda Katolik dan rekan-rekan lain tentu komitmen menjalankan deklarasi setibanya di Indonesia," kata Gusma.
Adapun deklarasi Jakarta-Vatikan bertema "Keadilan dan Perdamaian untuk Dunia", pertama menjadi generasi muda Indonesia yang selalu mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai energi positif bagi peradaban dunia.
Kedua, mengajak kaum muda sedunia untuk membangun masyarakat dunia yang berpegang teguh pada prinsip toleransi, solidaritas, dan gotong royong.
Ketiga, mendukung dan menyebarluaskan pandangan dan nilai-nilai yang tertuang dalam Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Kehidupan Bersama (Dokumen Abu Dhabi) untuk mewujudkan keadilan dan perdamaian dunia.
Deklarasi itu ditandatangani oleh, Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin, Ketua Umum PP Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla, Ketua Umum DPP GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat, Ketua Umum DPN Peradah Indonesia I Gede Ariawan, dan Ketua Umum Gema Khonghucu Kris Tan.
Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Indonesia pada 3 September 2024 siang. Lalu, keesokan harinya atau pada 4 September 2024, pemimpin umat Katolik tersebut dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.
Kemudian, pada 5 September 2024, Paus Fransiskus dijadwalkan menghadiri pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta, dan dilanjutkan pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi Paus Fransiskus dalam rangkaian kunjungannya pada September 2024. Setelah Indonesia, Sri Paus dijadwalkan berkunjung ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Organisasi Lintas Agama dan Paus Fransiskus deklarasi Jakarta-Vatikan