Sitaro, (ANTARA Sulut) - Warga kepulauan di Nusa Utara, Provinsi Sulawesi Utara keluhkan minimnya layanan pengguna jasa pelabuhan baik penumpang maupun pengunjung yang dipungut tiket masuk kawasan Pelabuhan Manado.
"Semua orang yang masuk ke pelabuhan diharuskan membeli pas masuk, namun tidak mendapat kompensasi, misalnya terminal penumpang yang nyaman dan memadai," kata Harto Narasiang, tokoh masyarakat Siau, Kamis.
Harto mengatakan, setiap hari ribuan orang masuk keareal pelabuhan dengan membeli karcis (pas) masuk, dan diperkirakan jutaan rupah uang yang diperoleh PT Pelindo dari pengguna jasa pelabuhan, namun tidak memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat.
"Terminal penumpang tidak cukup menampung, apalagi memberi kenyamanan bagi pengunjung dan calon penumpang, padahal mungkin miliaran rupiah uang orang Nusa Utara yang masuk ke Pelindo tapi tak mendapat pelayanan semestinya," kata Narasiang.
George Kakasih, tokoh masyarakat Sitimsel, mengungkapkan praktik pungutan biaya penumpukan barang kepada penumpang yang menenteng barang belanjaan elektronik ataupun meja-kursi. Meskipun barang itu langsung dari mobil angkutan dimuat ke kapal, tidak ditumpuk di area pelabuhan.
Anggota DPRD Sulut Edwin Lontoh berjanji segera menindaklanjuti keluhan atas minimnya fasilitas dan kualitas layanan di pelabuhan Manado yang dikeluhkan masyarakat pengguna jasa kepelabuhanan.
"Melalui komisi yang bermitra dengan dinas teknis, kami akan panggil PT Pelindo dan semua yang terkait di pelabuhan Manado agar menyiapkan jasa layanan memadai dan nyaman," katanya.
"Semua orang yang masuk ke pelabuhan diharuskan membeli pas masuk, namun tidak mendapat kompensasi, misalnya terminal penumpang yang nyaman dan memadai," kata Harto Narasiang, tokoh masyarakat Siau, Kamis.
Harto mengatakan, setiap hari ribuan orang masuk keareal pelabuhan dengan membeli karcis (pas) masuk, dan diperkirakan jutaan rupah uang yang diperoleh PT Pelindo dari pengguna jasa pelabuhan, namun tidak memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat.
"Terminal penumpang tidak cukup menampung, apalagi memberi kenyamanan bagi pengunjung dan calon penumpang, padahal mungkin miliaran rupiah uang orang Nusa Utara yang masuk ke Pelindo tapi tak mendapat pelayanan semestinya," kata Narasiang.
George Kakasih, tokoh masyarakat Sitimsel, mengungkapkan praktik pungutan biaya penumpukan barang kepada penumpang yang menenteng barang belanjaan elektronik ataupun meja-kursi. Meskipun barang itu langsung dari mobil angkutan dimuat ke kapal, tidak ditumpuk di area pelabuhan.
Anggota DPRD Sulut Edwin Lontoh berjanji segera menindaklanjuti keluhan atas minimnya fasilitas dan kualitas layanan di pelabuhan Manado yang dikeluhkan masyarakat pengguna jasa kepelabuhanan.
"Melalui komisi yang bermitra dengan dinas teknis, kami akan panggil PT Pelindo dan semua yang terkait di pelabuhan Manado agar menyiapkan jasa layanan memadai dan nyaman," katanya.