Sitaro, (29/4) Antara - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Edwin Yerry Lontoh bertatap muka dengan warga kampung Kanang Kecamatan siau Timur Kabupaten Sitaro dalam rangkaian kegiatan masa reses di daerah pemilihan Nusa Utara, Selasa sore.
Puluhan warga dikoordinir Kapitalau (sebutan Kepala Desa) Kanang, N Katiandagho menyampaikam sejumlah aspirasi secara langsung kepada Lontoh yang kebetulan anggota Badan Anggaran, agar bisa diperjuangkan dan direalisasi dalam bentuk proyek fisik.
Di hadapan warga, Lontoh menjelaskan, reses merupakan kewajiban setiap legislator untuk bertemu masyarakat, setiap masa sidang yang dijadwalkan tiga kali dalam setahun, yaitu bulan April, Agustus, dan Desember.
"Saya tidak memandang dari partai manapun, setiap aspirasi usulan saya tampung dan tentu ini menjadi kewajiban kami untuk mewujudkan usulan ini melalui berbagai proyek fisik infrastruktur di daerah," kata Lontoh.
Sejumlah usulan disampaikan secara bergantian oleh warga kepada Lontoh, di antaranya talud penahan ombak, akses jalan setapak, pagar area sekolah di kampung Kanang. Selain itu, warga setempat berharap Lontoh memperjuangkan pembangunan sarana air bersih.
Tokoh masyarakat Kanang, Harto Narasiang, menitipkan nasib tenaga pengajar tingkat taman kanak-kanak di Sitaro yang hanya mendapat honor Rp200 ribu per bulan. Harapan untuk memperjuangkan harga pala sebagai komoditi daerah juga disampaikan.
Lontoh memastikan, semua usulan yang menjadi porsi pemerintah provinsi akan diperjuangkan untuk diakomodir dalam APBD Perubahan 2015 dan APBD 2016. Dan untuk usulan yang menjadi porsi kabupaten akan diupayakan melalui mekanisme hibah provinsi ke kabupaten.
Kegiatan reses Lontoh ditutup dengan penyerahan perangkat pengeras suara bagi organisasi keagamaan di kampung Karalung, dan biaya pengadaan alat serupa bagi pemerintah kampung Kanang.
Puluhan warga dikoordinir Kapitalau (sebutan Kepala Desa) Kanang, N Katiandagho menyampaikam sejumlah aspirasi secara langsung kepada Lontoh yang kebetulan anggota Badan Anggaran, agar bisa diperjuangkan dan direalisasi dalam bentuk proyek fisik.
Di hadapan warga, Lontoh menjelaskan, reses merupakan kewajiban setiap legislator untuk bertemu masyarakat, setiap masa sidang yang dijadwalkan tiga kali dalam setahun, yaitu bulan April, Agustus, dan Desember.
"Saya tidak memandang dari partai manapun, setiap aspirasi usulan saya tampung dan tentu ini menjadi kewajiban kami untuk mewujudkan usulan ini melalui berbagai proyek fisik infrastruktur di daerah," kata Lontoh.
Sejumlah usulan disampaikan secara bergantian oleh warga kepada Lontoh, di antaranya talud penahan ombak, akses jalan setapak, pagar area sekolah di kampung Kanang. Selain itu, warga setempat berharap Lontoh memperjuangkan pembangunan sarana air bersih.
Tokoh masyarakat Kanang, Harto Narasiang, menitipkan nasib tenaga pengajar tingkat taman kanak-kanak di Sitaro yang hanya mendapat honor Rp200 ribu per bulan. Harapan untuk memperjuangkan harga pala sebagai komoditi daerah juga disampaikan.
Lontoh memastikan, semua usulan yang menjadi porsi pemerintah provinsi akan diperjuangkan untuk diakomodir dalam APBD Perubahan 2015 dan APBD 2016. Dan untuk usulan yang menjadi porsi kabupaten akan diupayakan melalui mekanisme hibah provinsi ke kabupaten.
Kegiatan reses Lontoh ditutup dengan penyerahan perangkat pengeras suara bagi organisasi keagamaan di kampung Karalung, dan biaya pengadaan alat serupa bagi pemerintah kampung Kanang.