Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) terus meningkatkan kualitas guru dalam menjadi teladan program moderasi beragama di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Kepala Bidang Pendidikan Kristen Kanwil Kemenag Sulut Anneke Purukan, di Manado, Rabu, menegaskan pentingnya penanaman nilai kerukunan dan moderasi beragama kepada peserta didik.
"Guru agama Kristen harus menjadi teladan dalam mengajarkan kerukunan dan moderasi beragama yang pondasi penting bagi terciptanya kehidupan yang harmonis di tengah masyarakat yang majemuk," katanya.
Anneke juga menekankan bahwa pendidikan agama tidak hanya sekedar mengajarkan doktrin dan ritual, tetapi juga harus mencakup nilai-nilai universal seperti toleransi, saling menghormati, dan cinta kasih.
Ia menjelaskan, guru memiliki tanggung jawab besar dalam membimbing generasi muda agar mampu hidup berdampingan secara damai dengan berbagai kelompok agama dan budaya.
Menurutnya, Provinsi Sulut adalah barometer dalam moderasi beragama bagi daerah lain.
“Sulut dikenal dengan daerah yang hidup rukun dan damai," katanya.
Pesan ini diharapkan dapat menginspirasi para guru agama Kristen untuk lebih giat dalam mendidik siswa agar menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki sikap yang toleran dan menghargai keberagaman.
Kegiatan pembinaan ini turut dihadiri Penyelenggara Kristen, Soesy E Denny bersama jajaran bidang Pendidikan Agama Kristen Kanwil Kemenag Sulut.
Kepala Bidang Pendidikan Kristen Kanwil Kemenag Sulut Anneke Purukan, di Manado, Rabu, menegaskan pentingnya penanaman nilai kerukunan dan moderasi beragama kepada peserta didik.
"Guru agama Kristen harus menjadi teladan dalam mengajarkan kerukunan dan moderasi beragama yang pondasi penting bagi terciptanya kehidupan yang harmonis di tengah masyarakat yang majemuk," katanya.
Anneke juga menekankan bahwa pendidikan agama tidak hanya sekedar mengajarkan doktrin dan ritual, tetapi juga harus mencakup nilai-nilai universal seperti toleransi, saling menghormati, dan cinta kasih.
Ia menjelaskan, guru memiliki tanggung jawab besar dalam membimbing generasi muda agar mampu hidup berdampingan secara damai dengan berbagai kelompok agama dan budaya.
Menurutnya, Provinsi Sulut adalah barometer dalam moderasi beragama bagi daerah lain.
“Sulut dikenal dengan daerah yang hidup rukun dan damai," katanya.
Pesan ini diharapkan dapat menginspirasi para guru agama Kristen untuk lebih giat dalam mendidik siswa agar menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki sikap yang toleran dan menghargai keberagaman.
Kegiatan pembinaan ini turut dihadiri Penyelenggara Kristen, Soesy E Denny bersama jajaran bidang Pendidikan Agama Kristen Kanwil Kemenag Sulut.