Manado,  (ANTARA Sulut) - Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Luctor Tapiheru mengatakan, implementasi teknologi pangan akan mampu mengendalikan inflasi di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Sebagai solusi jangka panjang tim pengendalian inflasi daerah (TPID) harus mengimplementasikan teknologi, diversivikasi dan intensifikasi pangan," kata Luctor, di Manado, Senin.

Luctor mengatakan, dukungan pemerintah dalam pengimplementasian teknologi pangan sangat diperlukan.

Bantuan teknis untuk peningkatan teknologi, kemudahan dalam memperoleh fasilitas pertanian, penyediaan bibit unggulan serta penyediaan tenaga ahli di bidang pertanian.

Dengan adanya peran pemerintah yang lebih intens, katanya, maka TPID mampu kendalikan inflasi karena juga ada koordinasi dari semua kabupaten dan kota soal ketersediaan pasokan dan distribusi, khususnya produk yang sering memicu inflasi.

Pasar komoditas perdagangan antar daerah, katanya, perlu dikembangkan, peningkatan sumber daya manusia di bidang pertanian, serta gerakan rumah pangan lestari.

Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sudah mempersiapkan beberapa langkah strategis, guna terus menjaga ekonomi Sumbar dari sejumlah resiko yang berpotensi mendongkrak laju inflasi di daerah tersebut.

Program 4K, katanya, akan berfokus pada menjaga Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, Keterjangkauan harga dan Komunikasi ekspektasi.

Agar efektif, kerjasama antar daerah dengan provinsi lain atau daerah lain dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan, terutama untuk komoditas hasil pertanian.

Selanjutnya dijelaskannya, untuk membentuk ekspektasi positif kepada masyarakat tentang perkembangan harga pangan strategis, TPID Provinsi Sulut memperkuat penyebaran informasi harga pangan baik menggunakan website maupun Papan Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS)

Pewarta :
Editor : Guntur Bilulu
Copyright © ANTARA 2024