Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) terus meningkatkan ekonomi digital pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"BI juga terus mendorong pengembangan UMKM dan ekonomi digital melalui peningkatan literasi keuangan inklusif dan ekonomi keuangan digital," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Andry Prasmuko, di Manado, Minggu.
Ia mengatakan pelatihan dan pendampingan bagi Wirausaha Unggulan Sulawesi Utara (WANUA).
Ia menjelaskan BI juga menyediakan database UMKM yang siap dibiayai dalam Bank Indonesia Sistem Aplikasi Input Database (Bisaid).
Andry menjelaskan peningkatan literasi pencatatan keuangan UMKM menggunakan aplikasi Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (Siapik) juga sangat penting.
Juga, katanya, sosialisasi perluasan QRIS dan BI-FAST sebagai alternatif kanal pembayaran digital yang memudahkan UMKM dan masyarakat.
Serta, katanya, penguatan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) melalui implementasi Kartu Kredit Pemerintah Domestik (KKPD), serta perluasan dan percepatan digitalisasi daerah.
Dukungan BI Sulut dalam mendorong pengembangan ekonomi digital tentu tidak dapat berjalan optimal tanpa bantuan, dukungan dan kerja sama yang baik dari pemerintah daerah, dinas/instansi terkait, akademisi, pelaku usaha, masyarakat dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
Oleh karena itu, BI berharap agar kegiatan Urban Economy Digifest 2024 dapat menjadi momentum untuk semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam menciptakan ekosistem digital yang inklusif, inovatif dan berdaya saing.
"BI juga terus mendorong pengembangan UMKM dan ekonomi digital melalui peningkatan literasi keuangan inklusif dan ekonomi keuangan digital," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Andry Prasmuko, di Manado, Minggu.
Ia mengatakan pelatihan dan pendampingan bagi Wirausaha Unggulan Sulawesi Utara (WANUA).
Ia menjelaskan BI juga menyediakan database UMKM yang siap dibiayai dalam Bank Indonesia Sistem Aplikasi Input Database (Bisaid).
Andry menjelaskan peningkatan literasi pencatatan keuangan UMKM menggunakan aplikasi Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (Siapik) juga sangat penting.
Juga, katanya, sosialisasi perluasan QRIS dan BI-FAST sebagai alternatif kanal pembayaran digital yang memudahkan UMKM dan masyarakat.
Serta, katanya, penguatan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) melalui implementasi Kartu Kredit Pemerintah Domestik (KKPD), serta perluasan dan percepatan digitalisasi daerah.
Dukungan BI Sulut dalam mendorong pengembangan ekonomi digital tentu tidak dapat berjalan optimal tanpa bantuan, dukungan dan kerja sama yang baik dari pemerintah daerah, dinas/instansi terkait, akademisi, pelaku usaha, masyarakat dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
Oleh karena itu, BI berharap agar kegiatan Urban Economy Digifest 2024 dapat menjadi momentum untuk semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam menciptakan ekosistem digital yang inklusif, inovatif dan berdaya saing.