Manado (ANTARA) - Bawaslu kota Manado terus mengawasi dan melakukan pencegahan pelanggaran dalam tahapan pemutakhiran data pemilih, serta pencalonan kepala daerah pada pemilihan kepala daerah (Pilkada)

"Saat ini sudah masuk dalam tahapan pencalonan dan masih di pemutakhiran data pemilih, kami secara berjenjang, melakukan pengawasan jangan sampai ada pelanggaran," Kata Ketua Bawaslu Manado, Brilliant Maengko, saat sosialisasi kepada para pemilih pemula dan mahasiswa di Manado, Rabu. 

Maengko menyebut, Bawaslu secara berjenjang mulai dari RI, provinsi, kabupaten dan kota, kecamatan, kelurahan sampai pada hari H, ada pengawas TPS, semuanya bekerja maksimal mengawasi jalannya semua tahapan pemilihan kepala daerah 2024 ini. 

Apalagi kata Maengko, menjelang berakhirnya tahapan pemutakhiran data pemilih, yang dilakukan dengan cara pencocokan dan penelitian data pemilih, seluruh jajarannya sudah ditegaskan bahwa yang penting bukan hanya kuantitas tetapi kualitas. 
  Bawaslu Manado dan mahasiswa Foto bersama usai sosialisasi  tahapan Pemilu. (ANTARA/Joice) 

"Jangan merasa ketika melihat sudah ada stiker yang menempel, kemudian dianggap sudah, tetapi harus diperiksa kembali, karena sudah ada temuan, yang tertera di data stiker dua pemilih, ternyata setelah diverifikasi ada lebih dan itu kejadian di Malalayang," kata Maengko. 

Kemudian dia juga menyebutkan, ada temuan pula di satu wilayah, dimana yang dimasukkan dalam daftar pemilih, ternyata masih berumur 14 tahun. Jajaran pengawas lalu melakukan klarifikasi, untuk memastikan kenapa di usia itu bisa masuk daftar pemilih, ternyata memang belum memenuhi syarat, maka dikeluarkan lagi dari daftar. 

Maengko mengatakan, dia mengingatkan seluruh jajarannya untuk memastikan, agar semua pemilih berada di TPS yang tepat, yakni di lokasi terdekat dengan tempat tinggal, jangan ada yang dekat dan mencoblos di tempat jauh. 

Sementara narasumber lainnya, Ferrol Warouw, mengangkat tentang pemilu yang ramah lingkungan. Seperti jangan sampai dalam kegiatan yang melibatkan massa, kemudian meninggalkan sampah plastik, yang mencemarkan alam sekitar. 
  Diskusi usai sosialisasi pengawasan tahapan pemutakhirdan data dan pencalonan (ANTARA/Joice) 

Warouw juga mengingatkan, jangan sampai ada pemasangan alat peraga kampanye seperti baliho, spanduk dan lainnya yang dipasang di pohon sehingga menyebabkan kerusakan tanaman dan lain. 

"Pokoknya pemilihan harus ramah lingkungan, jangan sampai menyebabkan terjadinya kerusakan, sebab alam semesta tidak akan merestui jika melakukan suatu kegiatan tetapi merusak lingkungan," tegasnya. 

   
 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024