Manado (ANTARA) - Kementerian Agama(Kemenag) mengedukasi masyarakat tentang "Selamatkan Yaki" yaitu sebuah kampanye untuk melindungi dan melestarikan primata monyet hitam sulawesi (macaca nigra) atau sering disebut Yaki di Kabupaten Bolaang Mongondouw, Provinsi Sulawesi Utara.
"Sosialisasi penyelamatan Yaki kepada masyarakat dan Pemerintah Desa Ibolian saya rasa sangat penting, karena masih ada yang melakukan pemburuan hewan endemik Sulawesi ini," kata Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Bolmong Kamsiran Yusup, di Ibolian, Rabu.
Hewan ini merupakan primata endemik Sulawesi, Indonesia. Yaki merupakan spesies yang terancam punah akibat perburuan dan hilangnya habitat.
Kamsiran Yusup memberikan sosialisasi yakni pandangan Islam tentang pelestarian alam dan satwa.
Ia mengatakan manusia dan alam adalah bagian ciptaan Tuhan, dimana manusia diberikan peran oleh Tuhan sebagai khalifah untuk mengolah dan memakmurkan alam.
Ia mengutip kandungan kita suci Al Quran bahwa Allah mengutus Rasulullah menjadi rahmat untuk seluruh umat, sehingga sebagai umat yang meyakini agama Islam punya kewajiban untuk melestarikan alam termasuk satwa di dalamnya.
Ia juga menambahkan bahwa jika manusia tidak peduli dengan alam sekitar bahkan cenderung membuat kerusakan atau mengeksploitasi sumber daya alam yang ada, pasti akan berimbas bencana bagi manusia itu sendiri, karena rusaknya keseimbangan hidup ini, akibat ulah manusia itu sendiri.
Kasi Bimas Islam ini mengajak para tokoh masyarakat untuk berperan mengingatkan dan mengajak keluarga, teman untuk menjaga kelestarian alam yang ada di sekitar, karena ini bagian dari ibadah.
"Sosialisasi penyelamatan Yaki kepada masyarakat dan Pemerintah Desa Ibolian saya rasa sangat penting, karena masih ada yang melakukan pemburuan hewan endemik Sulawesi ini," kata Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Bolmong Kamsiran Yusup, di Ibolian, Rabu.
Hewan ini merupakan primata endemik Sulawesi, Indonesia. Yaki merupakan spesies yang terancam punah akibat perburuan dan hilangnya habitat.
Kamsiran Yusup memberikan sosialisasi yakni pandangan Islam tentang pelestarian alam dan satwa.
Ia mengatakan manusia dan alam adalah bagian ciptaan Tuhan, dimana manusia diberikan peran oleh Tuhan sebagai khalifah untuk mengolah dan memakmurkan alam.
Ia mengutip kandungan kita suci Al Quran bahwa Allah mengutus Rasulullah menjadi rahmat untuk seluruh umat, sehingga sebagai umat yang meyakini agama Islam punya kewajiban untuk melestarikan alam termasuk satwa di dalamnya.
Ia juga menambahkan bahwa jika manusia tidak peduli dengan alam sekitar bahkan cenderung membuat kerusakan atau mengeksploitasi sumber daya alam yang ada, pasti akan berimbas bencana bagi manusia itu sendiri, karena rusaknya keseimbangan hidup ini, akibat ulah manusia itu sendiri.
Kasi Bimas Islam ini mengajak para tokoh masyarakat untuk berperan mengingatkan dan mengajak keluarga, teman untuk menjaga kelestarian alam yang ada di sekitar, karena ini bagian dari ibadah.