Manado, 15/4 (AntaraSulut) - Asisten Direktur Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Ignatius Adhi mengatakan, realisasi kredit perdagangan, hotel dan restoran (PHR) oleh bank perkreditan rakyat (BPR) di provinsi tersebut mengalami penurunan.

"Kredit PHR BPR Sulut hingga posisi Februari 2015 mengalami penurunan sebesar 29 persen menjadi Rp30,36 miliar dari posisi yang sama tahun sebelumnya Rp42,76 miliar," kata Ignatius, di Manado, Rabu.

Ignatius mengatakan, jika dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya Januari 2015 juga mengalami penurunan sebesar 1,67 persen dari Rp30,87 miliar menjadi Rp30,36 miliar.

Secara keseluruhan, katanya, total kredit BPR pada Februari 2015 mencapai Rp671,10 miliar, turun sebesar 7,01 persen jika dibandingkan posisi yang sama tahun lalu Rp721,73 miliar.

"BI berharap, BPR terus membiayai sektor produktif di Sulut, karena akan mampu mendorong perekonomian di daerah," jelasnya.

Dia mengatakan BI minta perbankan di Sulut, khususnya BPR kembali lagi pada tujuan awal, bahwa BPR akan membiayai sektor riil.

Namun, katanya, harus penuh dengan kehati-hatian, karena itu juga dana masyarakat yang disimpan di bank, sehingga semua ketentuan dan aturan dalam pembiayaan harus lebih dicermati dengan baik.

Saat ini, katanya, kualitas kredit BPR khusus sektor PHR tercermin dalam non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah hingga Februari 2015 mencapai 14,89 persen, yakni sangat jauh di atas batas BI yakni lima persen.

***3***



(T.K005/B/E008/E008) 15-04-2015 19:00:28

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024