Manado (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), melakukan pemberian makanan tambahan kepada balita dan ibu hamil guna mencegah stunting di daerah itu. 

"Kami bersama TP-PKK telah meluncurkan kegiatan pemberian makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil yang bermasalah gizi di Kecamatan Madidir," kata Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, di Bitung, Selasa.

Dia mengatakan Pemkot Bitung akan terus berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat melalui beberapa program yang dapat mengontrol pencegahan stunting di daerah itu.

Ia menekankan perlunya memperhatikan dan bekerja sama dengan PKK, baik tingkat kecamatan, kelurahan, RT, serta posyandu mengenai pendataan anak berisiko stunting.

Menurutnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah meluncurkan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal dalam upaya mencegah stunting pada anak, yang relatif mudah di dapat pada hampir semua daerah, sehingga Program PMT pangan lokal lebih mudah dilaksanakan.

Program PMT, lanjutnya, masih menjadi salah satu cara intervensi dalam menurunkan angka stunting di Bitung. Angka stunting, kata dia, sejalan dengan tingkat produktivitas masyarakat. Jika ingin mencapai bonus demografi yang maksimal, maka stunting harus ditekan serendah-rendahnya.

Program PMT  kata dia, menggencarkan asupan protein hewani untuk mencegah stunting tersebut.

Selain itu penting bagi orang tua mengetahui ciri-ciri anak berpotensi mengalami stunting, salah satunya berat badan yang tidak naik selama dua pekan. Jika pada rentang waktu ini gizi anak tidak dicukupi dengan baik, risiko mereka mengalami stunting tinggi.

Efek stunting jangka pendek, kata dia, meliputi terhambatnya perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, penurunan fungsi kognitif, dan gangguan sistem pembakaran. Sedangkan dalam jangka panjang meliputi obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan osteoporosis.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024