Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi merosot 12 poin atau 0,07 persen menjadi Rp16.303 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya yang sebesar Rp16.291 per dolar AS.

Hal ini diperkirakan berlanjut melemah di tengah pasar menunggu rilis data inflasi inti Amerika Serikat (AS) pada Mei 2024
 
Pada awal perdagangan pagi, rupiah dibuka merosot 12 poin atau 0,07 persen menjadi Rp16.303 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.291 per dolar AS.
 
"Pelemahan rupiah masih berlanjut sejalan dengan tensi dari eksternal yang meningkat," kata analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri kepada ANTARA di Jakarta.
  
Saat ini, investor sedang menunggu rilis data inflasi inti AS pada Mei 2024 yang diperkirakan akan menurun menjadi 3,5 persen year on year (yoy) pada Mei 2024 dari 3,6 persen yoy pada April 2024.
 
Para pelaku pasar juga akan mengantisipasi hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Juni 2024 untuk mengetahui arah kebijakan bank sentral AS atau The Fed selanjutnya.
 
Pada FOMC Juni 2024 diperkirakan bank sentral AS masih akan menahan Fed Funds Rate (FFR) pada kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah Rabu pagi merosot 12 poin menjadi Rp16.303 per dolar AS

Pewarta : Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024