Manado (ANTARA) - Kakanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Utara (Sulut) H Sarbin Sehe mengatakan Dewan Hakim Musabaqah Tilawatil Quran ke-XXX Tingkat Provinsi Sulut harus berintegritas.
"Integritas, objektivitas dan profesionalitas menjadi hal penting dalam pelaksanaan tugas sebagai dewan hakim," kata Sarbin, di Manado, Selasa.
Dia mengatakan dengan mengedepankan kejujuran dan keadilan niscaya akan membawa hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan hanya bagi peserta, tapi kepada masyarakat umum dan terpenting kepada Allah SWT.
Bagi Kakanwil, pemerintah telah berupaya untuk terus menguatkan tata kelola MTQ dan STQH, yang rutin dilaksanakan tiap tahun.
"Dewan hakim yang telah dilantik ini adalah orang lama, beberapa orang hampir setiap tahun kami undang untuk menjadi dewan hakim," katanya.
Jadi, katanya, seharusnya profesionalitas yang selama ini dimiliki hendaknya dipertahankan dan dijaga dengan baik.
Kakanwil berpesan tunjukkan kualitas penilaian dalam MTQ ke-XXX ini, karena kualitasnya akan dipertaruhkan.
Nama baik Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran berada di pundak para Dewan Hakim, katanya.
Kakanwil menganggap Lomba dalam MTQ maupun STQH merupakan refleksi mendalam dari syiar Islam, bagaimana umat Muslim di Sulawesi Utara semakin mencintai Al-Quran, bukan hanya untuk membaca, menghafal tetapi juga memahami makna yang terkandung di dalamnya.
"Integritas, objektivitas dan profesionalitas menjadi hal penting dalam pelaksanaan tugas sebagai dewan hakim," kata Sarbin, di Manado, Selasa.
Dia mengatakan dengan mengedepankan kejujuran dan keadilan niscaya akan membawa hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan hanya bagi peserta, tapi kepada masyarakat umum dan terpenting kepada Allah SWT.
Bagi Kakanwil, pemerintah telah berupaya untuk terus menguatkan tata kelola MTQ dan STQH, yang rutin dilaksanakan tiap tahun.
"Dewan hakim yang telah dilantik ini adalah orang lama, beberapa orang hampir setiap tahun kami undang untuk menjadi dewan hakim," katanya.
Jadi, katanya, seharusnya profesionalitas yang selama ini dimiliki hendaknya dipertahankan dan dijaga dengan baik.
Kakanwil berpesan tunjukkan kualitas penilaian dalam MTQ ke-XXX ini, karena kualitasnya akan dipertaruhkan.
Nama baik Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran berada di pundak para Dewan Hakim, katanya.
Kakanwil menganggap Lomba dalam MTQ maupun STQH merupakan refleksi mendalam dari syiar Islam, bagaimana umat Muslim di Sulawesi Utara semakin mencintai Al-Quran, bukan hanya untuk membaca, menghafal tetapi juga memahami makna yang terkandung di dalamnya.