Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) menyerahkan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) untuk empat rumah ibadah di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut).
"Bantuan kali ini untuk empat rumah ibadah di Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud," kata Kepala BI Sulut Andry Prasmuko di Melonguane, Jumat.
Dia mengatakan bantuan yang diberikan dalam bentuk uang tunai untuk membantu operasional ibadah jamaah dan umat.
Bantuan diserahkan di Masjid Agung Jabal Rahmah Melonguane, diterima secara simbolis oleh Badan Takmirul Masjid (BTM) dan pimpinan gereja.
Andry menjelaskan tempat ibadah merupakan pusat kebaikan, sehingga harapannya pimpinan agama tanpa mengenal lelah mendukung sisi spiritual masyarakat.
"Kalau masyarakat tenang hatinya bisa bekerja dengan baik dan belanja dengan bijak. Dengan begitu, pendapatan tercukupi, maka perekonomian di Kabupaten Talaud semakin baik," katanya.
Begitu pun kalau masyarakat spiritualnya baik, pasti akan berbelanja lebih bijak, tidak terlalu boros, belanja sesuai pendapatan, maka tidak akan ada upaya memborong barang sehingga harga bisa terkendali dengan baik.
Selain sebagai fungsi sosial BI, juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengendalian harga di Sulut. "Kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Talaud, agar mampu menjaga harga kebutuhan tetap stabil," jelasnya.
"Bantuan kali ini untuk empat rumah ibadah di Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud," kata Kepala BI Sulut Andry Prasmuko di Melonguane, Jumat.
Dia mengatakan bantuan yang diberikan dalam bentuk uang tunai untuk membantu operasional ibadah jamaah dan umat.
Bantuan diserahkan di Masjid Agung Jabal Rahmah Melonguane, diterima secara simbolis oleh Badan Takmirul Masjid (BTM) dan pimpinan gereja.
Andry menjelaskan tempat ibadah merupakan pusat kebaikan, sehingga harapannya pimpinan agama tanpa mengenal lelah mendukung sisi spiritual masyarakat.
"Kalau masyarakat tenang hatinya bisa bekerja dengan baik dan belanja dengan bijak. Dengan begitu, pendapatan tercukupi, maka perekonomian di Kabupaten Talaud semakin baik," katanya.
Begitu pun kalau masyarakat spiritualnya baik, pasti akan berbelanja lebih bijak, tidak terlalu boros, belanja sesuai pendapatan, maka tidak akan ada upaya memborong barang sehingga harga bisa terkendali dengan baik.
Selain sebagai fungsi sosial BI, juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengendalian harga di Sulut. "Kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Talaud, agar mampu menjaga harga kebutuhan tetap stabil," jelasnya.