Jakarta (ANTARA) - Tuan rumah Jerman akan menghadapi Hungaria, Swiss, dan Skotlandia, yang merupakan rival bertalenta namun tidak dapat diprediksi, di Grup A saat mereka berupaya merebut gelar Piala Eropa keempat tahun ini.

Setelah satu dekade melempem, Jerman memasuki turnamen dengan semangat yang meningkat.

Di bawah asuhan pelatih Julian Nagelsmann, Jerman sekarang mungkin berada dalam kerangka untuk melaju lebih jauh di Piala Eropa, terutama setelah mengalahkan Prancis dan Belanda dengan cara yang mengesankan pada Maret.

Namun lolos dari grup bukanlah hal yang mudah, terutama karena Hungaria berada di bawah asuhan Marco Rossi.

Berdasarkan catatan AFP dikutip Kamis, meski kalah 1-0 dari Irlandia dalam pemanasan pra-turnamen, Hungaria tampil luar biasa sejak September 2022, dalam 12 pertandingan.

Sementara itu, Swiss dan Skotlandia adalah tim yang tidak diunggulkan, namun keduanya bisa saja mempunyai peluang untuk merusak pesta tuan rumah dengan melaju ke babak sistem gugur.

Jerman bangkit, Hungaria mengintai
Jerman telah memenangi tiga Piala Eropa serta empat Piala Dunia, yang terakhir pada 2014, namun reputasi mereka terpuruk selama dekade terakhir.

Setelah kalah di semifinal dari Prancis pada 2016, Jerman tersingkir di babak grup Piala Dunia 2018 -- tersingkir paling awal dalam 80 tahun.

Jerman mengulangi hal tersebut empat tahun kemudian di Qatar, setelah tersingkir di babak 16 besar Euro 2021 menyusul kekalahan dari finalis Inggris.

Pelatih saat itu Hansi Flick dipecat pada akhir 2023 setelah kalah 4-1 dari Jepang di Wolfsburg, pelatih pertama yang dipecat dalam sejarah Jerman.

Penggantinya, Nagelsmann, hanya memenangi satu dari empat pertandingan pertamanya sebelum merombak skuad pada Maret.

Pelatih berusia 36 tahun itu melakukan 11 perubahan, mencopot bintang-bintang mapan seperti Leon Goretzka, Serge Gnabry, Mats Hummels dan Niklas Suele untuk digantikan pemain-pemain yang sedang dalam performa terbaiknya dari juara liga Bayer Leverkusen dan tim kejutan Stuttgart.

Perubahan ini membuahkan hasil. Tim Nagelsmann yang energik dan haus akan kemenangan mengalahkan Prancis dan Belanda.

Di sisi lain, setelah mencapai semifinal pada 1972, sepak bola Hungaria merosot dan mereka gagal lolos ke Piala Eropa hingga tahun 2016, tetapi kali ini tim asuhan Rossi memiliki harapan besar untuk melampaui babak penyisihan grup.

Kapten Leipzig Willi Orban dan kiper Peter Gulasci akan bersatu kembali bersama dengan mantan rekan satu timnya Dominik Szoboszlai, yang pindah ke Liverpool tahun lalu.

Penyerang Freiburg Roland Sallai melengkapi tim dengan pengalaman Bundesliga, yang mungkin penting ketika Hungaria bertemu tuan rumah di Stuttgart, sebuah pertandingan ulang final Piala Dunia 1954 yang secara mengejutkan dimenangi oleh tim underdog Jerman Barat.

Swiss dan "Tentara Tartan"
Negara tetangga Jerman, Swiss, menuju Piala Eropa 2024 sebagai tim tersukses dalam sejarah negaranya, kelanjutan dari tim yang menjuarai Piala Dunia U17 pada 2009.

Swiss mencapai perempat final di Piala Eropa terakhir, hasil terbaik mereka di kejuaraan tersebut, dan merupakan satu-satunya tim yang menyingkirkan Prancis sebelum final di turnamen besar sejak 2014.

Pada musim pertamanya di Bayer Leverkusen, kapten Swiss Granit Xhaka adalah jantung dan jiwa dari tim yang memenangi gelar ganda Liga dan Piala Eropa, mencatatkan 51 pertandingan tak terkalahkan dalam perjalanan ke final Liga Eropa -- satu-satunya kekalahan mereka musim ini.

Kiper Yann Sommer menjalani musim yang hebat bersama juara Serie A Inter Milan, sementara penyerang Xherdan Shaqiri -- yang bermain bersama Chicago Fire di MLS -- tetap menjadi tumpuan kreativitas permainan Swiss.

Xhaka, Sommer dan Shaqiri semuanya berada di usia 30 tahun, sementara pemain Manchester City Manuel Akanji berusia 28 tahun, yang berarti Swiss harus tampil maksimal di Piala Eropa 2024 sebelum generasi emas mereka kehilangan kejayaannya.

Skotlandia akan membuka turnamen melawan tuan rumah Jerman pada 14 Juni dan, meskipun kehilangan penyerang Lyndon Dykes, mereka memiliki banyak talenta Liga Premier, termasuk kapten Andy Robertson, Scott McTominay dan John McGinn.

Terlepas dari performa mereka di lapangan, Skotlandia akan menjadi salah satu tim dengan dukungan terbaik dari 24 tim di Piala Eropa 2024.

Konsulat Inggris di Munich memperkirakan hingga 200.000 pendukung Skotlandia akan melakukan perjalanan ke Jerman -- lebih dari 10.000 tiket secara resmi dialokasikan untuk "Tentara Tartan."



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Profil Grup A Piala Eropa 2024: Jerman perlu waspadai talenta rival

Pewarta : Arindra Meodia
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024