Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan kas keliling dan edukasi pendidikan di wilayah Terluar, Tertinggal, Terdepan (3T) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Kepala BI Perwakilan Sulut Andry Prasmuko, di Manado, Senin, mengatakan tahun ini, BI Sulut bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut, Kemendikbudristek, dan Dinas Pendidikan Sulut untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah serta melakukan literasi pendidikan di daerah Kepulauan 3T.
Dia mengatakan Bank Indonesia memiliki misi untuk menyediakan uang rupiah yang cukup, uang pecahan sesuai kebutuhan, serta kondisi yang berkualitas dan layak edar di seluruh Indonesia.
Andry mengatakan dalam Kas Keliling 3T akan melakukan beberapa kegiatan, seperti menyerap uang yang tak layak edar dan menggantinya dengan uang layak edar.
Kemudian edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah, literasi pendidikan, serta penyerahan bantuan berupa buku berkualitas dari Kemendikbudristek dan Dinas Pendidikan Sulut.
“Kita juga memberikan bantuan sosial kepada masyarakat berupa sembako, peralatan olahraga, alat tulis dan buku pengetahuan lainnya,” tuturnya.
BI Sulut membawa sekitar Rp1 miliar untuk keperluan kas keliling tahap pertama di Pulau Gangga, tahap kedua rencananya tanggal 4 Juni yang akan keliling di Pulau-pulau terluar hingga Pulau Miangas dengan total uang yang dibawa sekira Rp5-10 miliar.
Direktur Jenderal Paud, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Iwan Syahril mengatakan kegiatan ini memperlihatkan semangat gotong royong yang diperlukan dalam melakukan perubahan di pendidikan kita.
Tentunya pendidikan ini bukan hanya masalah kurikulum atau masalah asesmen sehari-hari saja, tetapi merupakan upaya untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) masa depan Indonesia.
Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi ini, kita memiliki kekuatan untuk memecahkan masalah, terutama di daerah 3T.
Komandan Lantamal VIII Manado Laksamana Pertama TNI Nouldy J Tangka melalui ASOP Danlantamal VIII Manado Kolonel Laut Norman Faisal mengatakan bahwa di tahap pertama ini pihaknya menurunkan KAL Patola dengan 19 personel.
Untuk tahap kedua akan menggunakan KRI Kakap dengan jumlah personel dari TNI Angkatan Laut sebanyak 55 personel, sekalian kita melakukan patroli.
Kepala BI Perwakilan Sulut Andry Prasmuko, di Manado, Senin, mengatakan tahun ini, BI Sulut bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut, Kemendikbudristek, dan Dinas Pendidikan Sulut untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah serta melakukan literasi pendidikan di daerah Kepulauan 3T.
Dia mengatakan Bank Indonesia memiliki misi untuk menyediakan uang rupiah yang cukup, uang pecahan sesuai kebutuhan, serta kondisi yang berkualitas dan layak edar di seluruh Indonesia.
Andry mengatakan dalam Kas Keliling 3T akan melakukan beberapa kegiatan, seperti menyerap uang yang tak layak edar dan menggantinya dengan uang layak edar.
Kemudian edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah, literasi pendidikan, serta penyerahan bantuan berupa buku berkualitas dari Kemendikbudristek dan Dinas Pendidikan Sulut.
“Kita juga memberikan bantuan sosial kepada masyarakat berupa sembako, peralatan olahraga, alat tulis dan buku pengetahuan lainnya,” tuturnya.
BI Sulut membawa sekitar Rp1 miliar untuk keperluan kas keliling tahap pertama di Pulau Gangga, tahap kedua rencananya tanggal 4 Juni yang akan keliling di Pulau-pulau terluar hingga Pulau Miangas dengan total uang yang dibawa sekira Rp5-10 miliar.
Direktur Jenderal Paud, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Iwan Syahril mengatakan kegiatan ini memperlihatkan semangat gotong royong yang diperlukan dalam melakukan perubahan di pendidikan kita.
Tentunya pendidikan ini bukan hanya masalah kurikulum atau masalah asesmen sehari-hari saja, tetapi merupakan upaya untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) masa depan Indonesia.
Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi ini, kita memiliki kekuatan untuk memecahkan masalah, terutama di daerah 3T.
Komandan Lantamal VIII Manado Laksamana Pertama TNI Nouldy J Tangka melalui ASOP Danlantamal VIII Manado Kolonel Laut Norman Faisal mengatakan bahwa di tahap pertama ini pihaknya menurunkan KAL Patola dengan 19 personel.
Untuk tahap kedua akan menggunakan KRI Kakap dengan jumlah personel dari TNI Angkatan Laut sebanyak 55 personel, sekalian kita melakukan patroli.