MANADO  (ANTARA Sulut) - Pemerintah Kota Manado, Sulawesi Utara, mulai menyalurkan bantuan bencana berjumlah Rp17,8 miliar kepada 4.962 kepala keluarga sisa korban banjir bandang pada 15 Januari 2014 yang belum kebagian dana dari anggaran tahun lalu.

"Total bantuan tambahan yang disalurkan mulai hari ini sebesar Rp17.863.200.000, masing-masing kepala keluarga yang tersebar di 11 kecamatan menerima Rp3,6 juta," kata Wakil Wali Kota Manado, Harley Mangindaan, di Manado, Selasa.

Harley mengatakan, para penerima bantuan tersebut sesuai data terakhir yang masuk kepada pemerintah setelah 10 ribu penerima yang dianggarkan pada perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBDP) Manado 2014.

Dia menjelaskan, pemerintah menyalurkan bantuan tambahan karena munculnya para korban yang mengaku belum menerima bantuan sewa tempat tinggal sementara sebesar Rp3,6 juta per rumah, padahal sudah ada 10 ribu KK yang menerimanya.

"Namun karena banyaknya permintaan dari para korban, maka pemerintah dengan persetujuan DPRD mengalokasikan dana tambahan sebesar Rp18 miliar pada APBD 2015," kata Harley.

Dia berharap bantuan yang mulai disalurkan tersebut bisa bermanfaat bagi para penerima supaya dapat digunakan sebagaimana mestinya bukan untuk bersenang-senang.

Menurut Harley, sebelum menyalurkan bantuan tersebut Pemerintah Kota Manado melalui kecamatan dan kelurahan berkali-kali mekukan verfikasi, lewat para kepala lingkungan supaya benar-benar tepat sasaran.

"Kami melakukan verifikasi `by name by addres` dengan demikian maka seluruh bantuan akan sampai ke tangan yang seharusnya, untuk dimanfaatkan secara benar," katanya.

Sesuai janji pemerintah korban bencana banjir bandang 15 Januari 2014 menerima bantuan sebesar Rp3,6 juta untuk sewa hunian sementara selama enam bulan, sambil menunggu penyelesaian rumah tempat tinggal, serta bantuan dari BNPB sebesar Rp20 juta dan Rp40 juta untuk rumah rusak kategori sedang dan berat.

Namun hingga awal April 2015, bantuan dari BNPB untuk rumah rusak kategori sedang dan berat di Manado belum tersalurkan, karena belum dikucurkan dari pusat.

Pewarta : Oleh Joyce Bukarakombang
Editor : Guntur Bilulu
Copyright © ANTARA 2024