Manado,  (ANTARA Sulut) - Deputi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Yusnang mengatakan, pihaknya akan mengantisipasi peredaran uang palsu jelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Provinsi Sulut.

"Antisipasi uang palsu jelang Pilkada, dengan lebih mengedukasi masyarakat dengan baik akan keaslian uang rupiah," kata Yusnang, di Manado, Selasa.

Dia mengatakan, peredaran uang palsu semakin diwaspadai karena di ajang Pilkada tersebut akan dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Namun pengalaman tahun-tahun sebelumnya saat Pilkada tidak ada peningkatan uang palsu, namun tetap perlu diwaspadai," jelasnya.

BI, katanya, akan meningkatkan pencegahan peredaran uang palsu menjelang Pilkada yang serentak akan dilaksanakan di beberapa kabupaten dan kota di Sulut.

Bank Indonesia sendiri akan melakukan kerja sama dengan pihak kepolisian dalam rangka pencegahan peredaran uang palsu yang dikhawatirkan digunakan oleh oknum-oknum tertentu saat pesta demokrasi nanti.

Untuk mencegah hal tersebut pihak telah merancang strategi di antaranya melalui lembaga jasa pengiringan uang, melalui bank pelaksana dan Bank Indonesia.

Oleh karena itu, BI Sulut gencar melakukan sosialisasi agar masyarakat bisa membedakan mana uang asli dan mana yang palsu," katanya..

Selain melakukan sosialisasi secara intensif, katanya, pihaknya juga akan melakukan antisipasi agar uang palsu tidak sampai beredar di wilayah kerjanya.

Peredaran uang palsu biasanya meningkat tajam karena maraknya praktik politik uang, termasuk kemungkinan pada saat menjelang pencoblosan.

Pengetahuan masyarakat mengenai ciri uang yang asli dan palsu tersebut masih minim, khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah. Mereka terkadang masih belum bisa membedakan dan mengenali ciri-ciri mana uang asli dan yang palsu.

Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024