Manado,  (ANTARA Sulut) - Pimpinan Bank Mandiri Area Manado Hotman Nainggolan mengatakan pihaknya menargetkan berdirinya 2.500 agen "branchless banking" atau bank tanpa kantor di tahun 2015.

"Tahun ini kami membutuhkan banyak agen dalam menerapkan program branchless banking di wilayah kerja Bank Mandiri Manado," kata Hotman, di Manado, Minggu.

Hotman mengatakan, 2.500 agen tersebut akan berada di Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara.

Dengan hadirnya branchless banking di Sulut dan sekitarnya, maka masyarakat tidak perlu melakukan transaksi ke bank yang mungkin berada jauh dari tempat tinggal.

Branchless banking, akan mendekatkan layanan bank kepada masyarakat hingga di pelosok desa.

Dia mengatakan Branchless banking penting karena sebagian besar daerah di Indonesia sudah terakses jaringan telepon. Branchless banking adalah jaringan distribusi yang digunakan untuk memberi layanan finansial di luar kantor-kantor cabang bank melalui teknologi dan jaringan alternatif dengan biaya efektif, efisien, dan dalam kondisi yang aman dan nyaman.

Tujuan branchless banking untuk mendorong transaksi keuangan yang lebih aman, dan mencegah money laundering.

Target akhirnya adalah perluasan akses dalam layanan keuangan. Salah satu alasan pentingnya implementasi layanan branchless banking adalah masih rendahnya akses masyarakat terhadap layanan jasa keuangan formal.

Di Indonesia bila dibanding dengan negara-negara tetanga branchless banking masih memiliki persentase akses layanan jasa keuangan yang rendah.

Pengimplementasian layanan branchless banking tidak mudah, khususnya dalam hal sosialisasi. Layanan ini, seharusnya mengedukasi sampai ke tingkat masyarakat bawah. Harus menyasar ke masyarakat yang benar-benar belum terakses layanan keuangan formal.

Branchless banking merupakan salah satu strategi distribusi perbankan yang memberi layanan keuangan tanpa bergantung pada keberadaan kantor cabang bank.

Pewarta : Oleh Jootje Kumajas
Editor :
Copyright © ANTARA 2024