Manado, (ANTARA Sulut) - Gubernur Sulawesi Utara,  Sinyo Harry Sarundajang mengatakan akibat perkembangan di era globalisasi, tak dapat dipungkiri bahwa kebangsaan Indonesia makin hari semakin mengalami pergeseran makna.

"Hubungan emosional keindonesiaan tidak lagi dikedepankan, dan terjadi pengelompokan masyarakat berdasarkan tujuan yang sama," kata Gubernur Sarundajang pada Apel Gerakan Bela Negara Masyarakat Sulut di lapangan Parade IPDN Kampus Sulut Tampusu Minahasa, Senin.

Karena itu, kata Sarundajang, dalam konteks ekonomi, nasionalisme dipandang tidak relevan, karena tidak ada negara dapat memproteksi perkembangan ekonomi dunia yang telah menembus batas-batas antar negara.

Namun demikian, katanya, dalam konteks politik dan pemerintahan, rasa kebangsaan (nasionalisme) mutlak terkonstruksi kokoh, ditopang oleh empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

Tanpa adanya ikatan emosional sebagai suatu bangsa, maka hal ini akan menjadi entry point bagi hancurnya suatu bangsa dan negara, tandas GUbernur Sarundajang.

Dalam apel tersebut, Gubernur Sarundajang menerima pembaretan sebagai anggota kehormatan Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) dari Ketua Umum DPN IARMI DR MS Kaban.

Selanjutnya Gubernur Sarundajang selaku Inspektur Upacara melantik Sekot Tomohon Dr Arnold Poli sebagai Komandan Resimen Mahasiswa Sulut dan Direktur IPDN Kampus Sulut Rosye Kalangi selaku Ketua DPP IARMI Sulut, ditandai penyematan tanda jabatan dan penyerahan tongkat, pembaretan Praja IPDN sekaligus penyerahan Asuransi Jasa Raharja.

Pada kesempatan itu juga telah dibacakan pernyataan sikap gerakan bela negara masyarakat Sulut menolak gerakan Islamic State of Irak and Sirya (ISIS) disampaikan Sekdes Desa Tampusu Arnold Ponamon.

Apel tersebut dihadiri Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil , Wakil Ketua Komisi 2 DPR-RI selaku Sekjen DPN IARMI Riza Paria, Anggota VI BPK-RI Prof Dr Bahrullah Akbar , Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung , Dan Lantamal VIII Laksma TNI Sulaeman Banjarnahor, Danlanudsri Kol Hesly Paat.

Pewarta : Oleh Jootje Kumajas
Editor : Guntur Bilulu
Copyright © ANTARA 2024