Manado, (ANTARA Sulut) - Permintaan akan arang tempurung asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dari Tiongkok cukup tinggi menyusul pengiriman terus dilakukan.

"Pembeli dari Tiongkok memerlukan arang tempurung minimal 100 ton setiap bulannya," kata Ketua wirausaha Bank Indonesia (WUBI) Sulut Ivanry Matu, di Manado, Kamis.

Untuk memenuhi permintaan pembeli Tiongkok yang tinggi tersebut, maka WUBI terus melakukan ekspansi usaha arang tempurung di kabupaten dan kota Sulut, agar permintaan dapat dipenuhi.

Dia mengatakan selain Tiongkok juga arang tempurung Sulut sudah diekspor ke Singapura dan Jepang.

"Pengiriman arang tempurung Sulut ke negara-negara tersebut, diharapkan mampu menghasilkan devisa yang cukup tinggi buat negara maupun Sulut pada khususnya," jelasnya.

WUBI, katanya, akan berusaha memberikan produk yang terbaik, dan optimis mampu memenuhi permintaan pasar, baik domestik maupun internasional.

Arang tempurung, katanya, kelihatan sangat diminati negara-negara di Asia, sehingga ke depan, pihaknya berharap, tujuan ekspor tepung kelapa bukan hanya ke Jepang tapi ke berbagai negara di dunia.

"Kami akan memberikan produk dengan kualitas baik, sehingga buyers atau pembeli tetap membeli produk asal Sulut," jelasnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Jenny Karouw mengatakan arang tempurung sudah diekspor ke berbagai negara di Asia, dengan sumbangan devisa yang cukup tinggi.

"Pemerintah akan terus memfasilitasi, oleh karena itu, pengekspor mampu memanfaatkan peluang ini, dengan meningkatkan kualitas produk karena memiliki nilai tambah yang cukup tinggi," kata Jenny.

Arang tempurung kelapa adalah produk yang diperoleh dari pembakaran tidak sempurna terhadap tempurung kelapa.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024