Tomohon, (ANTARASulut) - Pemerintah Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara, akan memertahankan Pasar Beriman sebagai pasar tradisional walaupun telah ada sentuhan-sentuhan modern, kata Direktur Utama PD Pasar Eddy Turang.
"Sentuhan-sentuhan modern yang bisa dilihat adalah tersedianya bangunan representatif berupa pasar segar, kemudian ada pasar grosir holtikultura. Sisi tradisionalnya adalah masih adanya transaksi tawar menawar antara petani holtikultura dengan pedagang penjual sebelum dijual," ujar Turang di Tomohon.
Adanya sentuhan-sentuhan modern di pasar tradisional ini, kata dia, untuk memberikan ruang bagi pedagang melakukan inovasi-inovasi agar bisa bertahan di tengah gempuran pasar-pasar modern sekelas alfamart ataupun multimart.
Soal kehadiran pasar modern ini, menurut dia, cukup memengaruhi omset pedagang tradisional walaupun tidak signifikan.
"Hal ini tampak dari masih terjadinya transaksi jual beli antara pedagang dengan konsumen di Pasar Beriman ini setiap harinya. Karena itu kami terus mencari terobosan-terobosan mengingkatkan kapasitas pasar sehingga kualitasnya tidak kalah dengan pasar modern," ujarnya.
Dia menambahkan, Pasar Beriman Tomohon adalah satu-satunya pasar di Provinsi Sulut yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan sebagai pasar modern-tradisional yang berwawasan pariwisata.
"Target kita saat ini adalah bagaimana menjaga kebersihan pasar apakah itu drainase, toilet, bak penampungan air limbah hingga fasilitas-fasilitas yang telah dibangun termasuk lapak-lapak pedagang. Semua ini akan kami tata," ujarnya.
Mantan guru yang diangkat menjadi pejabat di jajaran Pemkot Tomohon ini memberikan apresiasi bagi Kementerian Perdagangan yang telah memberikan bantuan untuk pengadaan satu unit bangunan permanen berlantai dua dengan alokasi anggaran sekitar Rp6 miliar.
"Sentuhan-sentuhan modern yang bisa dilihat adalah tersedianya bangunan representatif berupa pasar segar, kemudian ada pasar grosir holtikultura. Sisi tradisionalnya adalah masih adanya transaksi tawar menawar antara petani holtikultura dengan pedagang penjual sebelum dijual," ujar Turang di Tomohon.
Adanya sentuhan-sentuhan modern di pasar tradisional ini, kata dia, untuk memberikan ruang bagi pedagang melakukan inovasi-inovasi agar bisa bertahan di tengah gempuran pasar-pasar modern sekelas alfamart ataupun multimart.
Soal kehadiran pasar modern ini, menurut dia, cukup memengaruhi omset pedagang tradisional walaupun tidak signifikan.
"Hal ini tampak dari masih terjadinya transaksi jual beli antara pedagang dengan konsumen di Pasar Beriman ini setiap harinya. Karena itu kami terus mencari terobosan-terobosan mengingkatkan kapasitas pasar sehingga kualitasnya tidak kalah dengan pasar modern," ujarnya.
Dia menambahkan, Pasar Beriman Tomohon adalah satu-satunya pasar di Provinsi Sulut yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan sebagai pasar modern-tradisional yang berwawasan pariwisata.
"Target kita saat ini adalah bagaimana menjaga kebersihan pasar apakah itu drainase, toilet, bak penampungan air limbah hingga fasilitas-fasilitas yang telah dibangun termasuk lapak-lapak pedagang. Semua ini akan kami tata," ujarnya.
Mantan guru yang diangkat menjadi pejabat di jajaran Pemkot Tomohon ini memberikan apresiasi bagi Kementerian Perdagangan yang telah memberikan bantuan untuk pengadaan satu unit bangunan permanen berlantai dua dengan alokasi anggaran sekitar Rp6 miliar.