Manado (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut)  Sarbin Sehe mengatakan amalan sangat penting pada penghujung bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.

"Bulan Ramadhan terbagi atas tiga bagian penting yaitu bulan awalnya penuh rahmat, pertengahannya penuh ampunan, dan ujungnya pembebasan dari api neraka," kata Sarbin, di Manado, Selasa.

Menjelang Ramadhan terakhir, kata dia, sudah sepatutnya untuk memaksimalkan ibadah dan amaliah untuk meraih ampunan Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT).

"Shalat sunnah patut dimaksimalkan termasuk bertasbih, disertakan berdoa, bertahmid, bertahlil, berzikir, sepanjang malam di penghujung bulan Ramadhan," kata Kakanwil Kemenag Sulut itu.

Sarbin Sehe mengatakan amalan berikut adalah i’tikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW) beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

"I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan tujuan berdzikir, tadarus Al-Qur’an, bermuhasabah, berdoa, berzikir, shalat, merenung, dan introspeksi diri," jelasnya.

Amalan berikutnya, kata Kakanwil, adalah meningkatkan sedekah sebagai ungkapan syukur.

"Bersedekah dapat berbentuk harta, pangan, pakaian, paket sedekah untuk yatim dan dhuafa," katanya.

Ia menjelaskan amalan yang tidak kalah pentingnya dalam mengakhiri bulan suci Ramadhan yaitu mencari Lailatul Qadar.

Umat Islam perlu mempersiapkan strategi untuk mencari Lailatul Qadar, seperti dalam Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim, "Carilah Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan."

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024