Manado (ANTARA) -
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw menyebutkan investasi di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut dapat bergerak positif karena didukung kondisi masyarakat yang kondusif.
 
"Kenapa Sulut pada tahun lalu memperoleh kategori provinsi yang mampu merealisasikan investasi tertinggi di Indonesia variabel utamanya adalah masyarakatnya yang kondusif," kata Wagub Steven di Manado, Selasa.
 
Investasi yang bergerak positif tersebut paling besar dikontribusikan dari Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
 
"Variabelnya adalah masyarakat mampu menciptakan suasana kondusif. Masyarakat mempunyai pola pikir 'outward looking', tidak melihat dengan kacamata kuda, tapi melihat untuk semua," ujarnya.
 
Ketika masyarakat mampu berpikir 'outward looking', relatif akan menjauhi gesekan-gesekan, menjauhi antiinvestasi, serta menjauhi gesekan-gesekan antikemapanan.
 
"Ini adalah kontribusi dari civil society, kumpulan masyarakat yang berpikir luas," katanya.
 
Wagub optimistis jika arus investasi terus menunjukkan kecenderungan positif, terus meningkat maka tiga tahun lagi pengangguran di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut akan turun menjadi lima persen atau terendah di Indonesia.
 
"Kemakmuran masyarakat ada kaitannya dengan kehidupan beragama. Karena itu terima kasih karena sudah saling menjaga kehidupan yang harmonis. Terima kasih kepada FKUB, MUI yang terus bergerak ketika ada riak kecil terjadi," kata Wagub.
 
Sebagaimana data Dinas Penanaman Modal-Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sulut, realisasi investasi Sulut tahun 2023 mencapai Rp10,7 triliun dari target RPJMD dan BKPM RI sebesar Rp5,35 triliun.
 
 
 
 
 
 
 
 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024