Manado (ANTARA) - Pemerintah Kota Tomohon terus melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka Stunting seperti melakukan Aksi 3 Rembuk Stunting untuk percepatan penurunan itu, bertempat di AAB Guest House Kelurahan Matani Kecamatan Tomohon Tengah, Senin (18/3).

"Percepatan penurunan angka Stunting dijadikan agenda utama Pemkot Tomohon," kata Wali Kota Tomohon Caroll Senduk saat membuka kegiatan.

Pemkot Tomohon telah memiliki tim percepatan penurunan stunting yang berpedoman pada 8 Aksi Konvergensi. Tim ini akan bekerjasama memberikan pelayanan dan pendampingan kepada masyarakat.

Caroll mengatakan pemerintah pusat menargetkan di tahun 2024 angka prevelensi menyentuh 14 persen secara nasional.

"Penurunan angka Stunting di Kota Tomohon membutuhkan kerja sama semua perangkat daerah dan masyarakat," katanya dalam kegiatan yang dilaksanakan Bapelitbangda Kota Tomohon.

Penanganan Stunting harus dilakukan melalui intervensi spesifik yakni peningkatan gizi dan kesehatan serta intervensi sensitif berupa penyediaan air bersih dan sanitasi.

Kepala Bapelitbangda Kota Tomohon Inggrid Palit mengatakan Aksi 3 Rembuk Stunting dilaksanakan sebagai komitmen untuk pencegahan, penanganan dan penurunan stunting dalam mengidentifikasi rencana, Intervensi Penurunan serta pencegahan terintegrasi.

"Rembuk perangkat daerah dilakukan guna mendapatkan masukkan dan diinput dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) tahun 2025. Pengusulan kegiatan disesuaikan dalam 26 indikator," kata Ingrid saat menyampaikan laporan kegiatan. 

Hadir dalam kegiatan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara Diano Tandayu, Ketua TPPS Kota Tomohon Jeand'Arc Karundeng, Wakil Ketua DPRD Tomohon Erenz Kereh, Wakapolres Tomohon Kompol. Parura Amping, Danramil Tomohon Kapten Arm. Charles Sonlay, Sekretaris BAPPEDA Provinsi Sulut James Kewas dan para peserta.
 

Pewarta : Hannie Watung
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024