Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) melakukan penguatan iman warga binaan Lapas IIB Tondano, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Kami secara rutin melakukan pembinaan kepada warga Lapas untuk penguatan iman mereka, sehingga pada saat keluar akan semakin baik dan memberi dampak positif bagi banyak orang," kata Penyuluh Agama Katolik Kemenag Minahasa Sureni Lantang di Manado, Kamis.
Dia mengatakan kegiatan bina rohani yang digelar oleh Bimas Katolik Kantor Kemenag Minahasa ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk kerja sama lintas sektoral dengan Lapas IIB Tondano.
Dalam kegiatan kali ini, katanya, sebanyak 25 warga binaan yang beragama Katolik menerima sakramen tobat dan ekaristi.
Ia mengatakan dengan penerimaan sakramen tobat bagi warga binaan, yang merupakan salah satu tradisi umat Katolik dalam mengisi masa pra-Paskah. Memasuki Minggu pra-Paskah IV menandakan tidak lama lagi umat Kristiani akan merayakan Paskah.
"Sebelum penerimaan sakramen tobat, warga binaan diajak untuk masuk dalam pemeriksaan batin lewat ibadah tobat," katanya.
Pastor Kanisius Kuntag yang memberi Sakramen Tobat dan memimpin Misa, mengajak warga binaan untuk bersyukur, karena hari ini mereka bisa menerima dua sakramen sekaligus, yaitu tobat dan ekaristi.
Melalui bacaan Injil Yohanes 5:17-30, Pastor mengajak warga binaan untuk bangkit. "Dalam masa pra-Paskah ini, kita diajak untuk bangkit dan tidak tinggal terus-menerus dalam kegalauan, kecemasan, pergumulan, kita diajak ke tempat yang terang dengan pertobatan," ungkap Pastor.
Mengakhiri homilinya, Pastor mengajak warga bina berefleksi tentang salib. "Salib dari satu sisi yang kita lihat tidak ada apa-apa, tetapi dari sisi lainnya kita melihat ada Yesus. Kadang kita melihat salib yang kita tanggung itu tidak ada apa-apa, kita tidak melihat bahwa dibalik salib ada Yesus yang menanti kita," katanya.
Usai Misa, Penyelenggara Katolik Gerardus Leo Tumuju menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pastor Kiki (sapaan akrab untuk Pastor Kanisius) atas pelayanannya dan kepada pihak Lapas.
Tumuju juga memberi penguatan pada warga binaan, meskipun orang di luar sana mungkin sudah lupa dengan kita, namun Tuhan akan lupa dengan umatnya.
"Kami secara rutin melakukan pembinaan kepada warga Lapas untuk penguatan iman mereka, sehingga pada saat keluar akan semakin baik dan memberi dampak positif bagi banyak orang," kata Penyuluh Agama Katolik Kemenag Minahasa Sureni Lantang di Manado, Kamis.
Dia mengatakan kegiatan bina rohani yang digelar oleh Bimas Katolik Kantor Kemenag Minahasa ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk kerja sama lintas sektoral dengan Lapas IIB Tondano.
Dalam kegiatan kali ini, katanya, sebanyak 25 warga binaan yang beragama Katolik menerima sakramen tobat dan ekaristi.
Ia mengatakan dengan penerimaan sakramen tobat bagi warga binaan, yang merupakan salah satu tradisi umat Katolik dalam mengisi masa pra-Paskah. Memasuki Minggu pra-Paskah IV menandakan tidak lama lagi umat Kristiani akan merayakan Paskah.
"Sebelum penerimaan sakramen tobat, warga binaan diajak untuk masuk dalam pemeriksaan batin lewat ibadah tobat," katanya.
Pastor Kanisius Kuntag yang memberi Sakramen Tobat dan memimpin Misa, mengajak warga binaan untuk bersyukur, karena hari ini mereka bisa menerima dua sakramen sekaligus, yaitu tobat dan ekaristi.
Melalui bacaan Injil Yohanes 5:17-30, Pastor mengajak warga binaan untuk bangkit. "Dalam masa pra-Paskah ini, kita diajak untuk bangkit dan tidak tinggal terus-menerus dalam kegalauan, kecemasan, pergumulan, kita diajak ke tempat yang terang dengan pertobatan," ungkap Pastor.
Mengakhiri homilinya, Pastor mengajak warga bina berefleksi tentang salib. "Salib dari satu sisi yang kita lihat tidak ada apa-apa, tetapi dari sisi lainnya kita melihat ada Yesus. Kadang kita melihat salib yang kita tanggung itu tidak ada apa-apa, kita tidak melihat bahwa dibalik salib ada Yesus yang menanti kita," katanya.
Usai Misa, Penyelenggara Katolik Gerardus Leo Tumuju menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pastor Kiki (sapaan akrab untuk Pastor Kanisius) atas pelayanannya dan kepada pihak Lapas.
Tumuju juga memberi penguatan pada warga binaan, meskipun orang di luar sana mungkin sudah lupa dengan kita, namun Tuhan akan lupa dengan umatnya.