Manado, 12/3 (AntaraSulut) - Deputi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Dudung Setyadi mengatakan, saat ini BI konsen menyediakan uang layak edar hingga pedesaan di seluruh penjuru negeri ini.

"Kebijakan uang tunai merupakan fungsi klasik, yaitu menyediakan uang kartal sampai ke pelosok desa," kata Dudung, di Manado, Kamis.

Namun, katanya, keterbatasan kantor perwakilan yang ada hanya 41 di 33 provinsi, menyebabkan harus ada kas titipan kepada bank-bank yang telah bekerjasama dengan BI.

Dia mengatakan, fungsi kas titipan di bank-bank yang bekerjasama dengan BI saat ini berbeda fungsinya dibandingkan dengan beberapa waktu lalu," katanya.

Dudung mengatakan, jika dulu fungsi kas titipan hanya menyediakan uang tunai dalam waktu tertentu saja, dia mencontohkan di Jawa dan Sumatera pada waktu lalu BI harus menyediakan uang tunai pada musim karet atau pun kelapa sawit, sedangkan pada hari-hari biasa tidak berjalan dengan normal, tidak ada kas titipan.

Namun pada saat ini kas titipan disediakan, untuk menjaga kebutuhan uang kartal, memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kebijakan BI terhadap kas titipan saat ini fokus dilakukan. Sebab memang kebijakan uang tunai ini merupakan fungsi klasik, yaitu menyediakan uang kartal sampai ke pelosok negeri.

Ini pekerjaan yang tidak ringan, katanya, sebab seperti BI Sulut harus menyediakan uang tunai sampai ke pulau terluar. "Kedepan, BI akan memperbanyak keberadaan kas titipan, sehingga mampu menjangkau sampai ke daerah pelosok," katanya.***3***



(T.K005/B/S025/C/S025) 12-03-2015 12:55:31

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024