Manado, 12/3 (AntaraSulut) - Deputi Otoritas Jasa keuangan (OJK) Perwakilan Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut) Dwi Suharyanto mengatakan, OJK akan fasilitasi linkage antar bank untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

"OJK akan terus mendorong dan memfasilitasi linkage antar bank dengan bank perkreditan rakyat (BPR) dan lembaga keuangan mikro atau koperasi untuk mendorong pertumbuhan kredit daerah," kata Dwi di Manado, Kamis.

Menurut dia, linkage program akan sangat membantu perbankan untuk menyalurkan kredit hingga ke sektor paling kecil sekalipun tidak dapat dijangkau bank umum, namun bisa dilakukan oleh BPR.

Dia mengatakan linkage dengan BPR sangat penting agar perekonomian terus didorong ke arah yang lebih berkualitas.

Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sulawesi Utara dan Gorontalo Denny Senduk menilai suku bunga bank umum yang dikenakan kepada BPR melalui linkage program, masih terlalu tinggi.

"Suku bunga linkage program berkisar 12 persen, ini masih tinggi, sebab akhirnya BPR memberikan bunga kredit ke masyarakat juga akan makin tinggi," kata Denny.

Denny mengatakan jika bank umum memberikan suku bunga yang tinggi pada BPR, otomatis BPR akan menjual dengan bunga lebih tinggi ke masyarakat maupun pelaku usaha.

"Yang kami keluhkan mengenai bunga yang diberikan oleh bank umum ke BPR cukup tinggi, seperti saat ini 12 persen," jelasnya.

Dengan tingginya bunga yang diberikan, katanya, tak heran BPR menyalurkannya ke nasabah menjadi 15 persen bahkan ada lebih tinggi lagi.

Seharusnya pemberian kredit ke BPR bunga harus jauh lebih rendah, sebab BPR merupakan lembaga keuangan resmi yang terdapat di aturan Bank Indonesia (BI) dan perpanjangan tangan hingga desa-desa agar masyarakat menjangkau perbankan.***3***



(T.K005/B/S025/C/S025) 12-03-2015 13:11:14

Pewarta : Oleh Jootje Kumajas
Editor :
Copyright © ANTARA 2024