Singapura, 6/3 (Antara/AFP) - Harga minyak dunia naik di perdagangan Asia, Jumat, karena para pedagang fokus pada peningkatan ketegangan di Timur Tengah dan Ukraina, sementara mengabaikan kekhawatiran tentang lonjakan persediaan AS, kata para analis.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) bertambah 20 sen menjadi 50,96 per barel, sementara Brent
naik 38 sen menjadi 60,86 dolar AS dalam perdagangan sore.

"Kami melihat pasar yang konstruktif saat ini karena para pedagang melihat banyak potensi kenaikan, mungkin didasarkan pada ketegangan di Timur Tengah dan Ukraina," Michael McCarthy, kepala strategi pasar di CMC Markets di Sydney, mengatakan kepada AFP.

"Entah bagaimana, kita melihat investor berpaling dari penumpukan besar dalam persediaan AS minggu ini," tambahnya.

Libya National Oil Co. pada Rabu menyatakan "force majeure" di 11 ladang minyaknya setelah serangan oleh militan Islam.

         Anggota OPEC itu (Libya) sedang memerangi munculnya para milisi yang berupaya menguasai kota-kota dan kekayaan minyak sejak terbunuhnya diktator Moamar Kadhafi pada 2011.

         Pertempuran tanpa henti telah mengakibatkan produksi minyaknya berkurang dari setinggi hampir 1,5 juta barel per hari menjadi 150.000 barel, menurut para analis.

         Di Ukraina, investor mengamati dengan seksama upaya terbaru untuk menopang gencatan senjata di wilayah timur negara itu, saat ini dikendalikan oleh pemberontak pro-Rusia.

         Konflik 10-bulan di negeri ini -- saluran utama untuk ekspor energi Rusia ke Eropa -- dipandang sebagai lebih buruk sejak perang di Balkan pada tahun 1990-an.

         Para analis mengatakan para dealer selanjutnya akan meneliti rilis data pekerjaan dan pengangguran AS untuk Februari pada Jumat, mencari petunjuk tentang kekuatan ekonomi AS.

         Data pada Rabu menunjukkan lonjakan tak terduga 10,3 juta barel dalam cadangan minyak mentah AS dalam pekan hingga 27 Februari, telah memperlemah harapan peningkatan permintaan di konsumen utama minyak mentah dunia itu menjelang musim panas.

 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024