Manado, (ANTARA Sulut) - Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Djouhari Kansil memaparkan kesiapan untuk mendukung pembangunan Pelabuhan Bitung menjadi pelabuhan internasional di kawasan timur Indonesia.

"Sulut memiliki geoposisi yang sangat strategis, karena terletak di antara Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dan III yang merupakan Critical Entry Point dan sebagai salah satu provinsi kepulauan di Indonesia," kata Wagub sebagaimana dikutip Kepala Bagian Humas Yahya Rondonuwu di Manado, Jumat.

Dalam rapat koordinasi kesiapan rencana pembangunan tol laut, kata Yahya Rondonuwu, Wagub merinci letak geografis Bitung yang strategis bila dibuka sebagai pintu baru Indonesia, karena dapat meningkatkan daya saing ekonomi, serta mendorong pasar ekspor ke negara-negara Asia Pasifik.

Wagub menambahkan ada beberapa faktor utama kesiapan Pemprov Sulut mendukung Pelabuhan Bitung ditingkatkan menjadi pelabuhan internasional.

Beberapa faktor kesiapan yang dimaksud yaitu kebijakan daerah yang merujuk pada RPJPD tahun 2003-2025 (Perda Nomor 3 Tahun 2011) dengan visi Sulut yang berbudaya, berdaya saing, aman dan sejahtera sebagai pintu gerbang di kawasan asia pasifik.

"RPJPD ini dijabarkan dalam RPJMD 2010-2015 (Perda Nomor 4 Tahun 2011). Selanjutnya dalam RTRW Provinsi Sulut 2014-2034," jelasnya.

Faktor kedua, kata dia, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung yang merupakan usulan atau inisiatif dari Pemprov dalam mendukung Pelabuhan Bitung sebagai pelabuhan internasional.

Faktor ketiga, infrastruktur wilayah yang mencakup pembangunan tol Manado-Bitung, pembangunan Jalan Manado Outer Ring Road II, dan perpanjangan runway Bandara Internasional Sam Ratulangi dari 2.650 meter menjadi 3.000 meter.

Selain itu, pembangunan Bandara Miangas, Bandara Pihise Sitaro, dan Bandara Lolak Bolmong, juga rencana pembangunan infrastruktur jaringan perkeretaapian serta menyiapkan Infrastruktur mendukung Pelabuhan Internasional Bitung yaitu bendungan multifungsi Kuwil.

Faktor keempat, jelas dia, yaitu potensi sumber daya alam, di mana Sulut memiliki keragaman potensi pertanian, perikanan dan, pariwisata serta mineral.

Faktor kelima adalah Kawasan Strategis Nasional (KSN) berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional terdapat 3 KSN yaitu KAPET Manado-Bitung, DAS Tondano, dan Kawasan Perbatasan antarnegara.

"KSN ini dikembangkan untuk mendukung kepentingan ekonomi, konservasi, pariwisata dan ketahanan negara," jelasnya.

Faktor terakhir adalah kawasan strategis cepat tumbuh, mencakup pengembangan kawasan agropolitan dan kawasan minapolitan, kata dia.

"Perlu adanya komitmen yang kuat dari pemerintah dan semua pihak terkait mewujudkan kegiatan pembangunan ini. Pemerintah Provinsi Sulut akan terus mendukung pelabuhan Bitung sebagai pelabuhan internasional khususnya di kawasan timur Indonesia," harapnya. 

Pewarta : Oleh Karel A Polakitan
Editor : Catur Ujianto
Copyright © ANTARA 2024