SITARO (3/3) AntaraSulut - Carut-marut daftar pemilih pada pemilu sebelumnya diharapkan tidak terjadi pada pemilihan gubernur Sulawesi Utara, Desember mendatang. Keakuratan lengkapnya data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) menentukan kualitas daftar pemilih yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum.

Karena itu, sebelum tahapan pemilihan gubernur bergulir, KPU Kabupaten Siau Tagulandang Biaro meminta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai instansi teknis agar mempersiapkannya lebih dini agar pada saat penyerahan data ke KPU dipastikan sudah valid dan lengkap.

"Persiapan dini penting untuk menghindari ketergesaan yang berpotensi kekeliruan yang akan tampak pada ketidakakuratan data. Kita minta Dinas Kependudukan sebagai stakeholder dalam urusan pemilu melakukan itu saat ini sebelum tahapan bergulir," kata Ketua KPU Sitaro, Steven Londok, Selasa siang.

Ia mencontohkan hal yang kerap dianggap sepele tetapi menjadi masalah krusial setiap pemilu yaitu NIK (nomor induk kependudukan) dan orang meninggal yang namanya muncul dalam data pemilih. Hal ini antara lain berpangkal dari tidak validnya database pemilih yang diterima KPU dari pemerintah daerah.

Meskipun penyerahan DP4 tidak otomatis menjadi data pemilih karena akan disandingkan dengan daftar pemilih tetap (DPT) pemilu terakhir, kata Londok, itu akan dicermati dan dicatat pihak yang berkepentingan seperti partai politik dan calon.

"KPU selalu dituduh dihujat dikecam bahkan diperkarakan karena data pemilih. Kita upayakan untuk mencegah itu agar jangan lagi terjadi, atau sekurang-kurangnya kita minimalisir," tandasnya.

Saat ini KPU Sitaro sedang memeriksa dan mencermati DPT pemilu presiden 2014 dari tiap TPS yang nanti akan disandingkan dengan DP4 untuk diusun kembali sebagai daftar pemilih sementara (DPS) pemilihan gubernur.

Pewarta : Fidel Malumbot
Editor : Imansyah
Copyright © ANTARA 2024