Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) terus memperkuat lokasi "Check point" guna memenuhi kebutuhan data pangan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di tahun 2024.
"Dipastikan ada dua check point di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dan Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) bakal penuhi kebutuhan data pangan di Sulut," kata Deputi Kepala KPw BI Sulut Fernando Butarbutar, di Manado, Jumat.
Dia mengatakan hal ini dilakukan, karena selama ini Sulut belum memiliki data pangan yang masuk maupun keluar dari Sulut melalui jalur darat.
“Check point sebenarnya sudah ada di kedua wilayah itu tapi sejauh ini cuma untuk data ternak di Sulut," jelasnya.
Sehingga, saat ini diperluas dengan data pangan supaya dapat memiliki data real tentang stok pangan yang masuk dan keluar di Sulut lewat jalur darat.
Fernando menjelaskan petugas check point yang disiapkan sebanyak lima orang, sebanyak tiga petugas berjaga di Bolsel, dan dua lainnya di Bolmut. Nantinya petugas akan bergantian bertugas selama 24 jam.
“Kita akan jalan minggu depan. Petugas ini akan mendata apa saja muatan kendaraan yang membawa beras dan barito (bawang, cabai merah, tomat). Kendaraan yang diperiksa tidak akan dipungut biaya alias gratis,” jelasnya.
"Dipastikan ada dua check point di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dan Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) bakal penuhi kebutuhan data pangan di Sulut," kata Deputi Kepala KPw BI Sulut Fernando Butarbutar, di Manado, Jumat.
Dia mengatakan hal ini dilakukan, karena selama ini Sulut belum memiliki data pangan yang masuk maupun keluar dari Sulut melalui jalur darat.
“Check point sebenarnya sudah ada di kedua wilayah itu tapi sejauh ini cuma untuk data ternak di Sulut," jelasnya.
Sehingga, saat ini diperluas dengan data pangan supaya dapat memiliki data real tentang stok pangan yang masuk dan keluar di Sulut lewat jalur darat.
Fernando menjelaskan petugas check point yang disiapkan sebanyak lima orang, sebanyak tiga petugas berjaga di Bolsel, dan dua lainnya di Bolmut. Nantinya petugas akan bergantian bertugas selama 24 jam.
“Kita akan jalan minggu depan. Petugas ini akan mendata apa saja muatan kendaraan yang membawa beras dan barito (bawang, cabai merah, tomat). Kendaraan yang diperiksa tidak akan dipungut biaya alias gratis,” jelasnya.