Manado (ANTARA) - Pemerintah mengimbau warga agar tetap waspada dengan cuaca ekstrem di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"BMKG meminta agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang di wilayah Sulawesi Utara yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi," kata Wali Kota Manado Andrei Angouw di Manado, Jumat.
Andrei mengatakan BMKG lewat surat Nomor: e.B/ME.02.04/001/KMDC/I/2024 tertanggal 11 Januari 2024 menyatakan cuaca ekstrem itu berlaku dari 11 hingga 16 Januari 2024.
Pemerintah mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Manado agar selalu siaga dan waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor, banjir, pohon tumbang, angin puting beliung, dan gelombang tinggi.
Dalam periode itu, potensi cuaca ekstrim di Sulawesi Utara, katanya, bisa berdampak ke 15 kabupaten/kota, yakni di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sitaro, Talaud, Minahasa, Minsel, Bolmong, Bolmut, Bolsel, Boltim, Manado, Bitung, Tomohon, Minum, Mitra dan Kotamobagu.
Menurut Wali Kota, BMKG juga menjelaskan aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO), adanya monsun Asia yang aktif dan mulai menunjukkan dampaknya terhadap potensi peningkatan massa udara basah.
Anomali suhu muka laut di Laut Sulawesi berkisar antara +0.5°C sampai dengan +2.0°C mempengaruhi penambahan massa uap air serta analisis labilitas atmosfer pada tingkat sedang menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di Sulawesi Utara cukup signifikan.
Ia mengimbau instansi terkait dan masyarakat khususnya yang berdomisili di wilayah rawan bencana alam agar senantiasa mengantisipasi dampak yang dapat terjadi akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang.*
"BMKG meminta agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang di wilayah Sulawesi Utara yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi," kata Wali Kota Manado Andrei Angouw di Manado, Jumat.
Andrei mengatakan BMKG lewat surat Nomor: e.B/ME.02.04/001/KMDC/I/2024 tertanggal 11 Januari 2024 menyatakan cuaca ekstrem itu berlaku dari 11 hingga 16 Januari 2024.
Pemerintah mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Manado agar selalu siaga dan waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor, banjir, pohon tumbang, angin puting beliung, dan gelombang tinggi.
Dalam periode itu, potensi cuaca ekstrim di Sulawesi Utara, katanya, bisa berdampak ke 15 kabupaten/kota, yakni di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sitaro, Talaud, Minahasa, Minsel, Bolmong, Bolmut, Bolsel, Boltim, Manado, Bitung, Tomohon, Minum, Mitra dan Kotamobagu.
Menurut Wali Kota, BMKG juga menjelaskan aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO), adanya monsun Asia yang aktif dan mulai menunjukkan dampaknya terhadap potensi peningkatan massa udara basah.
Anomali suhu muka laut di Laut Sulawesi berkisar antara +0.5°C sampai dengan +2.0°C mempengaruhi penambahan massa uap air serta analisis labilitas atmosfer pada tingkat sedang menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di Sulawesi Utara cukup signifikan.
Ia mengimbau instansi terkait dan masyarakat khususnya yang berdomisili di wilayah rawan bencana alam agar senantiasa mengantisipasi dampak yang dapat terjadi akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang.*